Text
Tindakan Preventif Perceraian (Analisis Tafsîr Maqāṣidî Ibn `Āsyūr dalam kitab At-Taḥrîr wa At-Tanwîr)
Kata Kunci: Preventif, perceraian, Ibn `Āsyūr.
Di Indonesia, akhir-akhir ini tingkat perceraian meningkat secara drastis.
Tiga provinsi dengan angka perceraian tertinggi di tahun 2021 adalah Provinsi
Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
karena pernikahan tidak lagi dianggap sakral dan perceraian dapat dengan mudah
dikabulkan. Seorang mufasir era modern yang dikenal dengan Ibn `Āsyūr
melahirkan sebuah tafsir dengan teori maqāṣid al-qur’ān. Dengan pendekatan
tafsir maqāṣidȋ, penelitian ini diharapkan dapat menjawab problematika
perceraian dengan mengungkap maksud-maksud Al-Qur’an, karena hemat
penulis, ada nilai-nilai tindakan preventif perceraian dalam Al-Qur’an jika dilihat
dari sudut pandang maqāṣid al-qur’ān Ibn `Āsyūr. Atas dasar itulah penelitian ini
akan menjawab dua pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana penafsiran Ibn `Āsyūr
terhadap ayat-ayat preventif Perceraian dalam Al-Quran? (2) Bagaimana analisis
Tafsîr Maqāṣidî Ibn `Āsyūr terhadap ayat-ayat preventif Perceraian dalam AlQuran?
Dengan pendekatan Tafsîr Maqāṣidî Ibn `Āsyūr, penulis akan mengupas
bagaimana konsep yang ditawarkan oleh Ibn `Āsyūr terkait tindakan preventif
perceraian dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka
dengan pendekatan Tafsîr Maqāṣidî Ibn `Āsyūr. Penelitian ini difokuskan pada
ayat-ayat Al-Qur’an yaitu ayat-ayat preventif perceraian.
Hasil dari penelitian ini adalah; 1) Penafsiran Ibn `Āsyūr tentang ayat-ayat
seputar tindakan preventif perceraian dalam kitab at-Taḥrîr wa at-Tanwîr
membahas tentang saling menghargai antara suami istri atas peran mereka
masing-masing seperti QS. Al-Baqarah (2): 233 dan memuliakan wanita. Secara
keseluruhan, ayat-ayat yang penulis teliti dapat dijadikan dasar tindakan preventif
perceraian apabila dilihat dari sisi maqāṣidnya. Dan ada beberapa ayat yang
secara spesifik sesuai dengan tema pembahasan dalam karya tulis ini seperti yang
tertera pada QS. An-Nisa’ (4): 19, 34, 35 dan 128. 2) Analisis maqāṣid Ibn `Āsyūr
tentang ayat-ayat seputar tindakan preventif perceraian dalam kitab at-Taḥrîr wa
at-Tanwîr, dapat penulis kaitkan dengan memperbaiki akhlak atau berperilaku
mulia. Sebab, dengan adanya etika yang baik dalam bersuami-istri, maka akan
memberikan dampak baik pada keberlangsungan hubungan keluarga tersebut. Ada
juga ayat yang berkaitan dengan dakwah sesuai dengan konteks masanya seperti
pada QS. An-Nisa’ (4): 19, di mana hal tersebut mengisahkan Saudah yang
mempertahankan status pernikahannya dengan nabi Muhammad saw., dan juga
berbicara tentang hukum seperti QS. Al-Baqarah (2): 233 yang membicarakan
tentang kewajiban kedua suami istri dalam menjalani bahtera rumah tangga, dan
saling menghormati atas perannya masing-masing agar tidak terjadi kecemburuan
sosial di antara keduanya
Tidak tersedia versi lain