Text
Model Komunikasi Kelompok Instruktur Saka Bakti Husada dengan Anggota dalam Pembentukan Karakter Peduli Kesehatan di Puskesmas Kadur Pamekasan
Kata Kunci: Komunikasi Kelompok, Karakter, Peduli Kesehatan Melihat betapa pentingnya peran instruktur Saka Bakti Husada dalam mengajak anggota yang mulanya hanya terdiri dari satu mitra, kemudian vakum dan bangkit lagi dengan empat mitra baru lainnya, maka instruktur menggunakan model komunikasi kelompok dalam membentuk karakteristik peduli kesehatan. Penelitian ini memiliki dua fokus penelitian, yaitu: pertama, Bagaimana model komunikasi kelompok instruktur Saka Bakti Husada terhadap anggota dalam pembentukan karakter peduli kesehatan?. Kedua, Bagaimanakah hasil karakter peduli kesehatan yang terbentuk dari komunikasi kelompok? Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data ialah Instrutur Saka Bakti Husada, Kamabisaka Saka Bakti Husada, Pamongsaka Saka Bakti Husada dan Anggota Saka Bakti Husada Puskesmas Kadur. Data tersebut diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dilakukan analisis data untuk mendapatkan temuan penelitian. Sementara teknik pengecekan keabsahan datanya dengan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, model komunikasi yang digunakan oleh instruktur adalah komunikasi dua arah dalam komunikasi kelompok, yaitu komunikasi antara instruktur dengan satu anggota krida di kuliah kesehatan dan komunikasi instruktur dengan semua anggota krida di pertemuan rutin setengah bulanan. Selain itu instruktur juga menggunakan pendekatan model stimulus-respons yakni suatu aksi dan reaksi agar pesan yang disampaikan sampai dengan baik terhadap anggota. Serta adanya sikap saling terbuka antara instruktur dengan anggota sesuai dengan sistem Among dalam pramuka. Kedua, karakter peduli kesehatan yang dicapai adalah melalui enam krida yang ada di kegiatan Saka Bakti Husada. Yaitu, anggota dibiasakan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, anggota juga dibiasakan untuk menciptakan keluarga sehat, anggota bisa mengenal dan menggunakan macam-macam obat yang benar, anggota bisa menanggulangi penyakit, anggota bisa memperbaiki gizi, dan anggota bisa memperoleh kecakapan khusus tentang perilaku hidup bersih dan sehat
Tidak tersedia versi lain