Text
Model Komunikasi Organisasi Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama IAIN Madura Dalam Memperkuat Pahan Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah
Kata Kunci : Model Komunikasi, Organisasi, PKPT IPNU IPPNU, Aswaja AnNahdliyah. PKPT IPNU/IPPNU IAIN Madura tidak lepas dari landasan berpikirnya yaitu tasamuh, tawasuth, tawazun dan amar ma'ruf nahi munkar. Selain untuk menyelamatkan kader pelajar dari paham-paham radikal. Tugas yang paling berat adalah meneguhkan ideologi kader internal pelajar NU karena keaslian paham tersebut perlu benar-benar dijaga dan dirawat agak tidak tercampur dengan hal-hal lain diluar yang seharusnya. Model komunikasi organisasi cukup berpengaruh sebagai media untuk membangun kesolidan agar tidak ada kader yang terpecah belah, maka rumusan masalah disini menyangkut: model komunikasi organisasi yang diterapkan oleh PKPT IAIN Madura? dan bagaimana pelaksanaan model komunikasi tersebut terhadap upaya penguatan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah dikalangan kader IPNU IPPNU di IAIN Madura? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu pengumpulan data berupa kata-kata, gambar dan buka angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan dari dada untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Proses pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan penelitian langsung ke lapangan, observasi, wawancara, serta mendeskripsikan dan menyajikan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Model komunikasi yang diterapkan oleh PKPT IPNU/IPPNU IAIN Madura adalah model formal dan informal, selain itu sistem yang dilakukan dalam bentuk komunikasi kordinasi. Kemudian pendekatan dalam komunikasi organisasi PKPT juga dipengaruhi oleh banyaknya bidang pengalaman yang dimiliki seluruh kader. Hal ini termasuk pada model Wilbur Schramm. Persamaan tersebut mencakup lingkungan sosial, budaya yang notabene berpaham Aswaja dengan segala tradisi Ke-NU-annya di Madura. Kemudian ditambah pendidikan kaderisasi dan nilai-nilai Aswaja yang mereka anut. Besarnya kesamaan dalam harapan dan tujuan juga mempengaruhi terhadap komunikasi yang terjadi, sehingga memudahkan jalannya program di dalam organisasi. (2) Pelaksanaan pemilihan model yang diterapkan tersebut terlihat dalam beberapa kegiatan yaitu dengan adanya kajian ke-Aswaja-an, pelatihan kepenulisan karya ilmiah bertemakan ke-Aswaja-an, pelaksanaan jenjang kaderisasi wajib Makesta dan Lakmud, ziarah kubur, penyeragaman anggota, dan pembiasaan tawasul kepada masyaikh NU sebagai pembuka rapat, silaturahmi anggota yang dimulai dengan tahlil dan dilanjut dengan acara kekeluargaan seperti bakar-bakar dan makan bersama
Tidak tersedia versi lain