Text
Pola Komunikasi Interpersonal Bidan Desa Panaan Tentang Pencegahan Stuinting di Ponkesde
Kata kunci: Pencegahan Stunting, Komunikasi Interpersonal, Bidan Desa Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang harus diperhatikan dari sejak dini, karena akan berdampak pada tingkat kecerdasan anak dan kesehatan anak yang tidak stabil. Dalam memberikan pengarahan terkait pelayanan pencegahan stunting, perlu melakukan perubahan perilaku terhadap masyarakat dengan program promosi kesehatan. Maka, dalam hal ini komunikasi sangatlah diperlukan bagi pelayanan kesehatan. Efektivitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauh mana tujuan-tujuan tersebut dicapai, salah satunya dengan komunikasi interpersonal yang dilakukan bidan desa untuk meyakinkan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, ada 2 permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini yaitu bagaimana pola komunikasi interpersonal bidan desa Panaan tentang pencegahan stunting di Ponkesdes. Serta, bagaimana dampak pola komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh bidan desa panaan. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan oleh penulis meliputi data yang diperoleh secara langsung dari narasumber dengan melakukan wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: Yang pertama, pola komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh bidan desa menggunakan pola komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik (Dyadic Communication) yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka, komunikasi diadik dilakukan dalam tiga bentuk diantaranya: percakapan, dialog dan wawancara. Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication) yaitu Proses komunikasi yang berlangsung tiga orang atau lebih secara tatap muka. Kedua dampak pola komunikasi yang diterapkan bidan desa, dalam proses penyampaian informasi kepada pasien tentu tidak hanya disampaikan satu kali akan tetapi dilakukan secara terus menerus. Turunnya angka stunting yang dilakukan oleh bidan desa dan tim percepatan penurunan angka stunting dengan memberikan penyuluhan secara rutin sehingga jumlah stunting yang awalnya mencapai 19 atau 11,7% anak stunting, sekarang turun secara drastis menjadi 5 atau 3,8% anak stunting, ini merupakan bentuk kerja keras dari berbagai lintas sektor
Tidak tersedia versi lain