Text
Strategi Komunikasi Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dalam Pengembangan Potensi Santri menjadi Da'i di Desa Larangan Badung
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Potensi, Da'i. Strategi komunikasi Pondok Pesantren merupakan kegiatan yang bertujuan untuk merealisasikan suatu kegiatan dengan berbagai caraPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dalam pengembangan potensi santri menjadi da'i. Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa santri di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dan masyarakat Larangan Bandung Pamekasan. Rumusan masalah yang dibahas pertama, strategi komunikasi Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dalam pengembangan potensi santri menjadi da'i, kedua faktor pendukung dan penghambat terhadap kegiatan dakwah di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dengan pengumpulan data atau informasi yang berupa teks hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen, bahan-bahan yang bersifat visual seperti artifacts, foto-foto, video, data dari internet, dokumen pengalaman hidup manusia dianalisis secara kualitatif (non kuantitatif). Jenis penelitian studi lapangan, penelitian dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada objek untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Jenis penelitian ini bersifat deskripstif, artinya menjelaskan secara mendalam mengenai strategi komunikasi Pondok Pesantren dan faktor pendukung dan penghambat Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dalam pengembangan potensi santri menjadi da'i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, strategi komunikasi Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dalam pengembangan potensi santri menjadi da'i menggunakan cara-cara terbaik dengan membuat program kegiatan dakwah kegiatan dakwah yang mana kyai sangat menekankan adanya program dakwah ini karena akan mengasah potensi-potensi yang dimiliki para santri dan tidak kalah penting melibatkan masyarakat artinya masyarakat juga ikut serta sebagai mad'u bukan hanya sesama santri supaya kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para santri benar-benar dijadikan sebuah tantangan untuk terus belajar karena juga berdakwah di depan mastarakat. Setiap santri mendapatkan peran menjadi da'i agar ilmu-ilmu yang di dapatkan di Pondok Pesantren dapat disebarluaskan terhadap masyarakat. Tema yang diangkat dan pastinya tema-tema nya tentang kegamaan, kepesantrenan, hukum-hukum Islam, contoh nya bagaimana caranya bersedekah yang baik, bagaimana hukum haid dan lain lain. Pada intinya tema yang diusulkan berkaitan dengan kehidupan sehari hari. Kedua faktor pendukung dan penghambat kegiatan dakwah di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad faktor pendukungnya yaitu kyai, santri, masjid, pondok dan juga masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya itu karena waktu dan juga sarana
Tidak tersedia versi lain