Text
Model Komunikasi Guru Melalui Metode Cerita Islami dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa RA Asy-Syuhada’ Pamekasan
Kata Kunci: Model, Komunikasi Guru, Metode Cerita Islami, Perilaku Keagamaan Siswa Kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar dapat berpengaruhi terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru. Guru juga harus menerapkan metode / model agar tujuan komunikasi yang diinginkan dapat terlaksana. Lembaga Raudhatul Athfal Asy-Syuhada’ Pamekasan menggunakan model komunikasi dalam kegiatan proses pembelajaran melalui metode cerita islami yang disiapkan oleh guru secara tematik sehingga anak dapat menyerap pesan-pesan moral yang dituturkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, mengingat pada fase anak umur 0-6 tahun berada pada fase peniruan, fase proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada dua fokus penelitian yang menjadi kajian utama penelitian ini, yaitu: Pertama, model komunikasi guru melalui metode cerita Islami dalam membentuk perilaku keagamaan siswa di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan, Kedua, kendala model komunikasi guru melalui metode cerita Islami dalam pembentukan perilaku keagamaan siswa di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Data yang diperoleh di cek keabsahan datanya dengan ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, model komunikasi guru melalui metode cerita islami dalam membentuk perilaku keagamaan siswa di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan, diantaranya ialah: a). Guru menggunakan komunikasi verbal, bercerita secara langsung dengan media buku cerita islami secara tematik dan observasi cerita dengan membaca / mengamati buku cerita bergambar. Penggunaan komunikasi verbal ini diharapkan siswa dapat mengerti penjelasan materi yang disampaikannya. b). Guru menggunakan komunikasi non verbal dalam proses belajar mengajar di kelas yaitu dengan boneka tangan, audio visual televisi sebagai medianya, dan juga menggunakan ekspresi wajah, kontak mata dan gerakan tubuh untuk mencontohkan sesuatu kepada anak-anak. Komunikasi non verbal dilakukan dengan tujuan agar anak didik bisa memahami maksud dari apa yang disampaikan oleh guru RA Asy-Syuhada’ Pamekasan. Kedua, kendala model komunikasi guru melalui metode cerita islami dalam pembentukan perilaku keagamaan siswa di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan, diantaranya ialah: a). Hambatan fisik berupa tidak kondusifnya situasi yang ada di rungan belajar, b). hambatan semantic berupa terjadinya miss communication antara guru dan siswa, c). hambatan psikologis berupa ketidakmampuan konsentrasi siswa yang membuatnya tidak fokus terhadap apa yang di sampaikan oleh gurunya
Tidak tersedia versi lain