Text
Pendidikan Prenatal Dalam Tradisi Masyarakat Desa Palenga’an Daja Pamekasan
Kata kunci : pendidikan prenatal, tradisi masyarakat.
Mempersiapkan pendidikan anak sebelum dilahirkan sangat penting untuk
dilakukan oleh orang tua. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memperbaiki
sikap diri sendiri dan menjaga serta menjauhkan dirinya dengan perkara yang tidak
baik seperti perkara yang dilarang. Tidak hanya itu memilih pasangan yang baik
dalam perilaku dan budi pekerti serta spiritual juga sangat penting dalam proses ini.
Pada saat mengandung persiapan-persiapan dan kebiasaan kebaikan yang dilakukan
akan mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan anak.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah; Bagaimana persepsi masyarakat Desa
Palenga’an Daja Pamekasan tentang pendidikan Prenatal? Bagaimana urgensi pendidikan
Prenatal dalam tradisi masyarakat Desa Palengaan Daja Pamekasan? Bagaimana bentuk
pendidikan Prenatal dalam tradisi masyarakat Desa Palengaan Daja Pamekasan? Apa saja
kesulitan yang dihadapi pendidikan Prenatal dalam tradisi masyarakat Desa Palengaan
Daja Pamekasan? Untuk menjawab permasalahan ini, dilakukan penelitian dengan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
yang digunakan adalah reduksi data, display data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi masyarakat Palenga’an Daja
tentang Pendidikan prenatal menurut tradisi diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan oleh masyarakat Palenga’an Daja untuk mendidik anak sebelum
dilahirkan sesuai dengan tradisi masyarakat. Pendidikan prenatal dalam tradisi
masyarakat di desa Palenga’an Daja sangat penting dilakukan sebab kondisi anak
tersebut setelah lahir ditentukan oleh pendidikan orang tua sebelum anak tersebut
lahir. Bentuk pendidikan prenatal dalam tradisi masyarakat desa Palenga’an Daja
adalah bercerita, berkomunikasi, berdoa, berdzikir, beribadah, membacakan alQur’an, shalawat, tradisi empa’ bulenan serta pettong bulenan serta menghindari
pantangan yang dipercaya dapat berdampak buruk pada janin. Kendala yang
dialami oleh ibu hamil adalah kondisi mental, psikologi dan tubuh yang sering lelah
dan sakit. Adapun kesulitan untuk melaksanakan tradisi pakbulenan dan pettong
bulenan adalah keungan sebab ibu hamil juga membutuhkan biaya untuk
persalinanan.
Tidak tersedia versi lain