Text
Konsep Tazkiyah An-Nafs dalam al-Qur’an surat Al-A’la ayat 14- 17 dan surat As-Syamsi ayat 7-10 perspektif Fakhruddin al-Razi dalam Tafsir Mafatih Al Ghaib
Kata Kunci : Tazkiyah An-Nafs, Tafsir Mafatih Al Ghaib.
Tazkiyah An-Nafs adalah menyucikan diri dari kemusyrikan dan
kekufuran, mensucikan dari amal perbuatan, mensucikan diri dari amal-amal
perbuatan dengan melakukan amal-amal shaleh, dan menjalankan ketaatan
kepada Allah SWT.
Fokus Penelitian dalam Tesis ini terdiri dari dua (1) pengertian Tazkiyah
an-Nafs dalam al-Qur’an Surat al-A’la ayat 14-17 dan Surat as-Syamsi ayat 7-
10 perspektif Fakhruddin al-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib (2) metode
Tazkiyah an-Nafs dalam al-Qur’an Surat al-A’la ayat 7-10 dan surat as Syamsi
ayat 7-10 perspektif Fakhruddin al-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian pustaka (library research). Pendekatan kualitatif adalah suatu teknik
penelitian untuk membuat inferensi yang di lakukan obyektif dan di identifikasi
secara sistematis dari karaktersitik pesan. Sedangkan untuk analisis datanya
penelitian ini menggunakan content analysis (analisis isi) yang mana analisis isi
adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dapat di replikasi
dan shahih datanya dengan memperhatikan konteksnya. Dalam pendekatan
content analysis ada dua macam yaitu content analysis kuantitatif dan content
analysis kualitatif, dan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan content
analysis kualitatif.
Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Pengertian Tazkiyah anNafs dalam Surat al-A’la ayat 14-17 dan Surat Al-Syamsi ayat 7-10 perspektif
Fakhruddin al-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa Tazkiyah
an-Nafs adalah orang-orang yang menyucikan diri dari sifat buruk terhadap sifat
baik seperti berjalan dengan rendah hati, melakukan shalat, berdzikir, tidak
sombong, mampu melakukan suatu kebaikan dan berusaha meninggalkan
keburukan, seperti membersihkan diri dari berbagai aib, dan bersikap lemah
lembut serta dijelaskan juga bahwa kehidupan akhirat lebih penting daripada
kehidupan duniawi, oleh karena itu jangan selalu menyibukkan diri dengan
kehidupan dunia sehingga melupakan kewajiban-kewajiban yang tuhan
perintahkan. (2) Metode Tazkiyah an-Nafs perspektif Fakhruddin al-Razi dalam
Surat Al-A’la ayat 14-17 dan Surat Al-Syamsi ayat 7-10 sesuai tafsir Mafatih alGhaib yaitu membaca al-Qur’an berdzikir, memperbanyak doa dan istiqamah
melaksanakan shalat fardhu dan shalat sunnah di waktu malam. Adapun saran
yang ingin di sampaikan penulis dalam hal ini hendaknya para pendidik lebih
maksimal lagi di dalam menanamkan Tazkiyah an-Nafs karena di dalamnya
mengandung anjuran untuk senantiasa istiqamah di dalam melaksanakan shalat,
berdzikir dan amalan shaleh lainnya.
Tidak tersedia versi lain