Text
Metode Dakwah Nyai Naimah dalam Program Dialog Agama di Radio Nada FM Sumenep Januari-Februari 2022,
Kata Kunci ; Metode, Dakwah, Dialog Agama.
Metode adalah sebuah cara tempuh dakwah agar konsep dan pesan dalam dakwah
tersampaikan sesuai dengan tujuan dakwah. Metode merupakan salah satu bagian dari unsur
dakwah yang keberadaannya sangat urgen. Metode dipakai untuk kepentingan praktis sesuai
dengan strategi yang telah dipilih sebelumnya. Setiap da’i memang perlu memperhatikan metode
dakwah untuk keefektifan dakwahnya. Di samping itu, pemilihan metode juga harus disesuaikan
dengan kondisi dan situasi mad’u (objek dakwah) guna suksesnya kegiatan dakwah.
Dalam penelitian kali ini membahas metode dakwah Nyai Naimah yang dipakai dalam
program dialog agama di Radio Nada FM Sumenep dan seperti apa penerimaan masyarakat
Sumenep terhadap dakwahnya. Penelitian kali ini berjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Sumber data juga berasal dari data primer dan sekunder dengan prosedur pengumpulan
data yang diperoleh dari wawancara, observasi, serta dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, metode dakwah yang digunakan Nyai Naimah dalam
program dialog agama adalah metode yang sesuai dengan konsep Al-Qur’an yaitu mujadalah
billati hiya ahsan. Sebuah metode dengan cara diskusi atau bertukar pikiran yang baik tanpa
adanya paksaan dan memberatkan kepada semua pihak dalam dakwah. Sedangkan, berdasarkan
sudut pandang teori uses and gratifications (motif dan kepuasan) atas dakwah Nyai Naimah dalam
program dialog agama di Radio Nada FM Sumenep menurut audien adalah sebagai berikut:
Pertama, motif yaitu mulai dari faktor ketidaksengajaan untuk mendengarkan radio. Sisi menarik
dari materinya yang disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan oleh audien melalui saluran
telepon, hingga keinginan pribadi dari audien untuk menambah pengetahuan keagamaan melalui
siaran radio, sekaligus menciptakan jiwa yang tenang dengan mengonsumsi siraman rohani berupa
kajian keagamaan. Kedua, untuk kepuasan yaitu dapat memenuhi kebutuhan dari pertanyaan dan
problematika hidup berdasar hukum Islam. Mengubah perilaku menjadi lebih positif yang bisa
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Meningkatkan pengetahuan agama Islam masyarakat
khususnya Sumenep. Audien mendapatkan ruang atau kesempatan bertanya sehingga bisa
mendapatkan konsumsi ceramah sesuai kebutuhan, situasi, dan kondisi audien. Sebagian lagi
merasa cukup dengan metode tersebut, meskipun tidak seperti dakwah yang dilakukan secara
langsung. Dinilai lebih efisien jika penempatan waktu siaran diletakkan pada sore hari yang
merupakan waktu santai bagi masyarakat. Beberapa tidak cepat puas karena pengetahuan agama
perlu untuk terus ditambah. Merasa puas karena da’iyah sudah tersohor di Sumenep apalagi
dengan tambahan ruang untuk audien bertanya. Faktor kepuasan juga dipengaruhi oleh
kecenderungan audien dalam hal mendengarkan
Tidak tersedia versi lain