Text
Metode Dakwah Jamaah Tabligh Dalam Upaya Meningkatkan semangat Shalat Barjamaah Masyarakat Desa Potoaan Daja Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Metode Dakwah, Jamaah Tabligh, Shalat Berjamaah.
Metode dakwah merupakan cara, strategis, teknik, atau pola dalam
melaksanakan dakwah, menghilangkan rintangan atau kendala-kendala dakwah,
agar mencapai tujuan dakwah secara efektif dan efisien. Untuk itu dakwah
haruslah dikemas dan dikembangkan dengan cara yang tepat supaya pesan yang
disampaikan mampu diserap komunikan. Dakwah harus tampil secara aktual,
faktual dan kontekstual.Aktual dalam arti memecahkan masalah yang kekinian
dan hangat ditengah masyarakat. Faktual artinya kongkrit dan nyata, sedangkan
kontekstual menyangkut problem yang sedang dihadapi oleh masyarakat
Rumusan masalah yang dibahas tentang: pertama, bagaimana Metode
Dakwah Jamaah Tabligh dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Desa Potoan Daja Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan dalam
melaksanakan Shalat Berjamaah, kedua. Bagaimana hambatan Jamaah Tabligh
dalam menghadapi masyarakat untuk memunculkan kesadaran kepada masyarakat
ikut shalat berjamaahmasyarakat Desa Potoan DajaKecamatan Palengaan
Kabupaten Pamekasan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
penelitian Kualitatif dengan pendekatan Kualitatif yang berbentuk deskriptif,
sumber data yang digunakan primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah metode
yang dilakukan Jamaah Tabligh di markas Madukawan sebagai berikut.Metode
penerapan langsung diantaranya dalam bentuk perkumpulan disuatu tempat
seperti di masjid, metode mendatangi rumah-kerumah,kampung-kekampung.
Hambatan Jamaah Tabligh ada dua hambatan secara internal dan hamabatan
secara eksternal. Hambatan secara internal yaitu para anggota Jamah Tabligh
ketika dilapangan mereka yang tidak beristiqomah dalam melaksanakan amalanamalannya, baik bersifat sendiri maupun berjamaah, dan Jamaah Tabligh terlalu
eklusif atau terlalu tertutup kepada masyarakat sehingga menjadi pemicu
terhadap masyarakat, setelah itu tidak terorganisir artinya serampangan tidak di
konsep maka dari itu menjadi hambatan dalam berdakwah sehingga masyarakat
banyak yang tidak menghargai.Adapun hambatan secara ekternal sulit menemui
masyarakat karena ada kesibukan kesehariannya, dan banyaknya masyarakat yang
tidak istiqomah dalam melaksanakan shalat berjamaah sehingga menyebabkan
lemahnya shalat berjamaah
Tidak tersedia versi lain