Text
Praktik Hedonisme dalam Surah Al-Takāṡur Perspektif Bintu Al-Syathi’ dalam Al-Tafsĭr Al-Bayānĭ Li Al-Qur’ān Al-Karĭm
Kata Kunci: Hedonisme, Surah Al-Takāṡur, dan Al-Tafsĭr Al-Bayānĭ Li AlQur’ān Al-Karĭm
Hedonisme identik dengan mereka yang kehidupnya berlebih-lebihan baik
itu pangkat, keturunan dan jabatan. Hanya dengan mengejar bentuk kebahagiaan
dan menjauhi sesuatu yang tidak membuatnya bahagia. Sebenarnya kehidupan
yang dijalani dengan kesederhanaan akan membawanya pada ketenangan jiwa dan
kebahagiaan yang utama. Perbuatan hedonisme digambarkan dalam Al-Qur’an
surah al-Takāṡur salah satunya dengan tema “bermegah-megahan”. Lebih
tepatnya pada kata yang berhubungan dengan gaya hidup hedonisme yaitu ada dua
kata dalam surah al-Takāṡur al-lahw senda gurau atau hiburan dan takatsur
berlebih-lebihan, merupakan istilah yang menggambarkan perilaku hedonisme
dalam surah al-Takāṡur.
Jenis penelitian ini menggunakan studi pustaka, atau riset kepustakaan
(library research) yaitu penelitian berusaha mendapatkan dan mengelola data-data
kepustakaan untuk mendapatkan jawaban dari masalah pokok yang sudah
diajukan. Adapun metode yang digunakan ialah metode deskriptif. Metode yang
menguraikan data atau objek secara alamiah, objektif, dan apa adanya (faktual).
Digunakan untuk menggambarkan, menguraikan, dan menjelaskan fenomena
praktik hedonisme dan fakta-faktanya serta hubungannya dengan penafsiran Bintu
Al-Syathi’.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan rumusan masalah untuk itu
penting diteliti berangkat dari latar belakang yang penulis angkat ingin mengkaji
lebih dalam agar dapat mengatasi problematika yang terjadi pada manusia
diantaranya ada tiga rumusan masalah adalah pertama hakikat hedonisme dalam
surah al-Takāṡur, kedua penafsiran Bintu Al-Syathi’ tentang surah al-Takāṡur dan
ketiga pandangan Bintu Al-Syathi’ tentang hedonisme dalam surah al-Takāṡur.
Semenjak diangkatnya ruang lingkup masalah yang diteliti, sehingga terjawablah
pernasalahan yang sudah diangkat.
Tidak tersedia versi lain