Text
Pola Asuh Orang Tua Perspektif Mubadalah (Studi pada Keluarga K.H. Ahmad Siradjuddin)
Kata kunci: Pola asuh, Mubadalah.
Pola asuh yang diberikan oleh orang tua sejak kecil, tentu akan sangat berpengaruh
terhadap tumbuh dan kembang anak di masa dewasanya. Dikatakan demikian karena keluarga
merupakan akses pertama bagi anak sebelum berinteraksi dengan dunia luar. Oleh sebab itu,
gerak-gerik anak di masa dewasa merupakan cerminan bagaimana kehidupan masa-masa
kecilnya. Jika pola asuh yang diberikan sejak kecil belum menerapkan kesetaraan gender, maka
tidak heran jika ketika dewasa, anak menjadi tidak responsif akan isu-isu gender. Ini tentu
dilatarbelakangi oleh pemberian pola asuh yang masih membeda-bedakan antara anak laki-laki
dan perempuan.
Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah yang akan peneliti bahas yaitu: 1)
Bagaimana pola asuh orang tua pada keluarga K.H. Ahmad Siradjuddin? 2) Bagaimana
perspektif mubadalah tentang pola asuh orang tua pada keluarga K.H. Ahmad Siradjuddin?
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris sosiologis yaitu memaparkan
kejadian sosial yang terjadi di lapangan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif
yaitu dengan memaparkan data dan informasi yang diperoleh dari lapangan. Data dan informasi
tersebut selanjutnya diolah berdasarkan urutan kepentingannya agar tidak tumpang tindih.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diberikan pada keluarga K.H.
Ahmad Siradjuddin hanya terfokus pada urusan agama saja. Seperti hanya menekankan pada
kewajiban salat dan mengaji. Namun jika dilihat dari sudut pandang mubadalah yang
menggunakan teori kesetaraan gender, keluarga ini tergolong belum menerapkan kesetaraan
gender dalam pemberian pola asuh kepada anak-anaknya. Contohnya dalam pembagian tugas
rumah. Anak laki-laki diberi tugas yang bersifat fisik. Seperti mengangkat barang-barang berat
dan memperbaiki perabotan yang rusak. Sedangkan anak perempuan diberi tugas memasak,
menyapu, dan bersih-bersih.
Tidak tersedia versi lain