Text
Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Return on Asset terhadap Underpricing Saham pada IPO yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
Kata Kunci: Underpricing saham, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan
Return on Asset
Penetapan harga saham perdana saat ingin melantai di bursa secara go
public cenderung lebih tinggi dibandingkan harga sebelum melantai di public. Hal
tersebut menyebabkan suatu kondisi asimetri informasi yang disebut dengan nama
underpricing saham. Underpricing saham terjadi pada perusahaan yang pertama
kali menjual sahamnya di bursa dengan harga rendah di pasar perdana dan harga
tinggi saat go public. Pada tahun 2018-2020 presentase underpricing masih
terbilang cukup tinggi dengan nilai masih diatas 50%. Indikator yang digunakan
berupa analisis laporan keuangan seperti rasio likuiditas, profitabilitas, dan
solvabilitas. Tujuan penelitian yaitu untuk mengatahui dan menganalisis apakah
ada pengaruh terhadap masing-masing rasio yang digunakan yaitu Debt to Equity
Ratio, Current Ratio, dan Return on Asset pada tingkat underpricing saham.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan yang initial public offering (IPO) dan termasuk dalam kategori
Indeks Saham Syariah Indonesia. Sampel yang diambil menggunakan teknik
purposive sampling dan menghabiskan data sebanyak 51 perusahaan. Sumber data
diperoleh melalui pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan
p
Tidak tersedia versi lain