Text
Kajian Etnografi Komunikasi Tradisi Petik Laut pada Masyarakat Desa Kaduara Timur
Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Tradisi Petik Laut
Tradisi petik laut merupakan suatu ritual adat tahunan yang dilakukan oleh
masyarakat pesisir. Salah satu daerah yang masih mempertahakan tradisi ini yaitu
Desa Kaduara Timur. Ritual yang dianggap sakral ini ternyata memiliki rangkaian
acara dan makna yang belum tentu semua orang mengetahuinya. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tradisi petik laut ini dengan
fokus penelitian yang meliputi, 1) Bagaimana wujud tradisi petik laut di Desa
Kaduara Timur ? serta 2) Apa saja makna yang terkandung dalam tradisi petik
laut di Desa Kaduara Timur?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
etnografi komunikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
yaitu wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan dokumentasi.
Adapun sumber data meliputi masyarakat Desa Kaduara Timur yang terdiri dari
nelayan, pemegang pakem adat, ketua umum pelaksana acara, dan juga kepala
Desa. Peneliti menggunakan analisis data yang berupa deskripsi, analisis, dan
interpretasi. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan
teknik validation respondent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Wujud tradisi petik laut dapat
dibedakan menjadi dua yaitu dalam bentuk aktivitas dan artefak. Pertama wujud
aktivitas yang berupa seluruh rangkaian acara baik dari proses persiapan hingga
acara petik laut selesai dilaksanakan. Adapun rangkaian acara tradisi petik laut ini
meliputi persiapan yang sudah dilakukan setahun sebelum pelaksanaan, istighosah
bersama yang kemudian dilanjutkan dengan ritual mamaca, acara kesenian tayub
dan ludruk, arak-arakan, dan acara terakhir sekaligus acara inti yaitu acara larung
saji. Kedua wujud artefak yaitu, wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Wujud artefak pada tradisi petik laut di Desa Kaduara Timur berupa bhitek dan
sesajen. 2) Makna yang terkandungdalam tradisi petik laut ini dapat di pahami
melalui dua hal yaitu pertama, melalui pemaknaan di luar konteks wujud tradisi
petik laut dimana tradisi ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki
yang telah diberikan oleh Allah SWT, sebagai pengharapan, sebagai
penghormatan kepada leluhur, sebagai penguat silaturahmi dan solidaritas antar
masyarakat, serta sebagai upaya yang dilakukan untuk melestarikan kearifan
budaya lokal supaya tidak punah. Kedua, pemaknaan berdasarkan wujud tradisi
petik laut itu sendiri seperti istighosah dan mamaca yang dimaknai sebagai
permohonan izin dan juga keselamatan kepada Allah SWT, tayub dan ludruk yang
dimaknai sebagai “pemanggil” hasil laut, arak-arakan yang dimaknai sebagai
penjemputan bangsa lelembut juga larung saji ynag dimaknai sebagai ritual
pemberian makan penunggu laut demi keselamatan nelayan
Tidak tersedia versi lain