Text
Deiksis Wacana dalam Novel Anak-Anak Pangaro Karya Nun Urnoto El Banabary
Kata Kunci: Deiksis Wacana, Novel
Penggunaan kata atau frasa yang berulang-ulang tentu akan membuat
pendengar atau pembaca merasa bosan. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka
penggunaan deiksis menjadi salah satu cara supaya pendengar maupun pembaca
tidak merasa bosan. Deiksis adalah sesuatu gejala semantis yang terdapat pada kata
yang acuannya dapat berpindah-pindah atau berganti-ganti tergantung situasi
penutur dan tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Penggunaan
deiksis tidak hanya terjadi pada kata yang diucapkan secara lisan, tetapi dapat pula
terjadi pada kata yang bersifat tulisan. Kata atau frasa yang merujuk pada sesuatu
yang ada dalam tulisan atau wacana disebut deiksis wacana.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi pokok
pembahasan dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana bentuk deiksis wacana
yang terdapat dalam novel Anak-Anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary,
kedua, termasuk dalam jenis deiksis wacana anafora atau kataforakah bentuk
deiksis wacana dalam novel Anak-Anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data diperoleh melalui novel Anak-Anak Pangaro berupa
percakapan antar tokoh atau narasi penulisannya. Pengumpulan datanya yaitu
dengan teknik baca, simak, dan catat. Sedangkan pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui ketekunan pengamatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa: Pertama, bentuk deiksis wacana
dalam novel Anak-Anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary terdapat 319 data
berupa klitik –nya dan semua data tersebut termasuk pada golongan enklitik.
kemudian dari 319 data terdapat 6 data yang bermakna pelaku, 222 data bermakna
pemilik, 82 data bermakna penderita, 3 data bermakna penerima, 1 data bermakna
peserta, dan 5 data yang memiliki dua makna yaitu penderita dan pemilik. Kedua,
jenis deiksis wacana dalam novel Anak-Anak Pangaro karya Nun Urnoto El
Banbary terbagi atas dua jenis, yaitu deiksis wacana anafora terdapat 298 data dan
21 data deiksis wacana katafora.
Tidak tersedia versi lain