Text
Analisis Kebijakan Kepala Sekolah pada Program 5SJT (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Jabat Tangan dan Tegur Pelanggaran di SMAN 1 Pademawu Pamekasan
Kata Kunci: Kebijakan, kepala sekolah, program 5SJT
Kepala sekolah merupakan orang pertama atau dapat dikatakan sebagai pemimpin
di suatu lembaga pendidikan yang memiliki hak untuk membuat suatu kebijakan
yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Kebijakan yang
dimaksud salah satunya adalah kebijakan pada program 5SJT (senyum, salam,
sapa, sopan, santun, jabat tangan, dan tegur pelanggaran) yang diterapkan di
SMAN 1 Pademawu Pamekasan. Berdasarkan hal tersebut, ada empat pokok
pembahasan yang akan menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu:
Pertama, perencanaan kebijakan kepala sekolah pada program 5SJT di SMAN 1
Pademawu. Kedua, Implementasi kebijakan kepala sekolah pada program 5SJT di
SMAN 1 Pademawu. Ketiga, Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
kebijakan kepala sekolah pada program 5SJT di SMAN 1 Pademawu. Dan
Keempat, Dampak pelaksanaan program 5SJT pada siswa di SMAN 1 Pademawu
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data yang diperoleh oleh peneliti yaitu sumber data primer dan
sekunder, dimana data primer diperoleh secara langsung dari responden atau objek
yang diteliti dan data sekunder yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh pihak atau instansi di luar dari peneliti sendiri. Sedangkan
prosedur pengumpulan datanya melalui wawancara (semi terstruktur), observasi
(non-partisipan) dan dokumentasi. Kemudian untuk pengecekan kebsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa: pertama, Perencanaan
kebijakan kepala sekolah berawal dari pemikiran seseorang (kepala sekolah) yang
disampaikan kepada beberapa pihak hingga tercipta suatu konsep kebijakan yang
kemudian dikoordinasikan dan disosialisasikan kepada pihak lain yang
bersangkutan. Kedua, pelaksanan program 5SJT dimulai saat siswa datang ke
sekolah yang disambut langsung oleh guru-guru dan dilakukan selama berada
disekolah dari awal masuk ke lingkungan sekolah sampai saat akan kembali ke
kediaman masing-masing. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
program 5SJT. Faktor pendukung diantaranya: adanya peraturan tertulis dan
ketegasan dari kepala sekolah, adanya teladan yang baik dari kepala sekolah dan
guru, dan adanya kesadaran dari masing-masing individu. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah kurang optimalnya guru-guru dalam memberikan teladan
yg baik bagi siswa, dan kurangnya kesadaran dari beberapa pihak. Keempat,
dampak pelaksanaan program 5SJT dapat dilihat dari: berkurangnya angka
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, adanya sikap saling menghargai antar
siswa dan warga sekolah
Tidak tersedia versi lain