Text
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Hati Suhita Karya Khilma Anis
Kata Kunci: Nilai-Nilai, Pendidikan Karaker, Novel.
Pendidikan karakter adalah segala usaha atau upaya yang disengaja dilakukan untuk membantu
seseorang agar dapat memperhatikan dan juga memahami etika inti sehingga dapat menerapkan dan juga
melaukukan nilai-nilai etika inti tersebut mengingat betapa pentingnya arti pendidikan maka sebaiknya
kita memilih dan memilah hiburan yang memiliki nilai-nilai pendidikan dan juga bermanfaat bagi
kita termasuk salah satunya adalah dengan membaca sebuah novel Novel yang menjadi pilihan peneliti
adalah Novel karya Khilma Anis yang berjudul Hati Suhita. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian
ini yakni 1). Untuk mendeskripsikan ungkapan-ungkapan nilai pendidikan karakter dan 2). Bertujuan
untuk mengkaji bentuk-bentuk nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Novel Hati Suhita.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kulaitatif dan jenis penelitian Library Research atau
penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data melalui metode simak, dan catat. Analisis data
dilakukan dengan cara struktural membaca dengan cermat, menyimak, memeriksa, menyeleksi,
mengidentifikasi, kemudian membuat kesimpulan. Penelitian ini menggunakan macam-macam
Pendidikan karakter yang dicanangkan oleh KEMENDIKBUD.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 46 data pendidikan karakter yang peneliti
temukan. Pertama, 22 data ungkapan religius, 6 data ungkapan gemar membaca, 2 data ungkapan
menghargai prestasi, 1 data ungkapan kerja keras, 1 data ungkapan Mandiri, 4 data ugkapan rasa ingin
tahu, 5 data jujur, 2 data ungkapan Demokratis, 1 data ungkapan peduli sosial, 2 data ungkapan tanggung
jawab. Kedua, Bentuk Religius (wirid, mengaji, ziarah, tidak pernah berdua-duan dengan lawan jenis,
zikir, mendaras qur’an, shalat berjama’ah, do’a, hapal qur’an, shalat qiyamul lail). Bentuk Gemar
Membaca (perpus lantai empat paling sering kukunjungi, membaca, menekuri lembar perlembar).
Bentuk menghargai Prestasi (aku selalu menunggu tulisanmu, mengingatkan perjuangan). Bentuk kerja
keras (mati-matian belajar). Bentuk Mandiri (mati-matian belajar). Bentuk rasa ingin tahu (memaksa
bercerita, tabarrukan mencari energi baru, seharusnya aku belajar lebih banyak lagi). Bentuk Jujur
(selepas acara aku ke jogja, menikah karena ummik, ummik pengen punya cucu, tamunya ada
perempuannya). Bentuk Demokratis (aku butuh masukan, ratakan. Ojo mek santri kota tok). Bentuk
peduli sosial (seneng aku iso ngrumat anak yatim). Bentuk tanggung jawab (harus kontrol kerjaan,
kewajiban saya sebagai istri)
Tidak tersedia versi lain