Text
Interferensi Gramatikal Bahasa Madura ke Bahasa Indonesia dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia di Kelas X MA AnNawari Sera Tengah Bluto Sumenep
Kata kunci: Interferensi gramatikal, bahasa Madura, bahasa Indonesia
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kontak bahasa antara bahasa
Indonesia dan bahasa Madura. Adanya kontak kedua bahasa tersebut
menimbulkan suatu peristiwa kebahasaan yang disebut interferensi, karena
terjadinya perubahan sistem bahasa Indonesia akibat masuknya unsur bahasa
Madura oleh penutur bilingual Madura-Indonesia. Interferensi ini tampak pada
tataran gramatikal. Berdasarkan hal tersebut, peneliti kemudian melakukan
penelitian tentang interferensi gramatikal bahasa Madura ke bahasa Indonesia
dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas X MA An-Nawari Sera
Tengah Bluto Sumenep. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni (1)
untuk memperoleh gambaran atau deskripsi mengenai bentuk-bentuk interferensi
gramatikal bahasa Madura ke bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia di kelas X MA An-Nawari Sera Tengah Bluto Sumenep, dan (2)
untuk mengetahui penyebab terjadinya interferensi gramatikal bahasa Madura ke
bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia di Kelas X MA
An-Nawari Sera Tengah Bluto Sumenep.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan
data melalui metode simak, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan cara transkrip tuturan, identifikasi kesalahan, klasifikasi dan interpretasi
data, lalu membuat kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori kontak bahasa
yang dikemukakan oleh Weinreich.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk interferensi
gramatikal bahasa Madura ke bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia di kelas X MA An-Nawari Sera Tengah Bluto Sumenep ada 19
data interferensi gramatikal. Meliputi bentuk interferensi morfologi sebanyak 11
data pada proses afiksasi, diantaranya awalan {a-} bahasa Madura, akhiran {-na}
bahasa Madura, awalan {N-} bahasa Madura, akhiran {-a} bahasa Madura,
konfiks {e-aghi} bahasa Madura. Sedangkan interferensi sintaksis ada 8 data.
Meliputi frasa, klausa, dan kalimat. Sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya
interferensi gramatikal dalam penelitian adalah; (a) kedwibahasaan penutur, (b)
Rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia siswa, (c) terbawa kebiasaan bahasa
ibu (d) terbatasnya kosa kata bahasa kedua
Tidak tersedia versi lain