Text
Penggunaan Bahasa Prokem dalam Percakapan Remaja di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura, Sumenep
Kata Kunci : Bahasa Prokem, Percakapan Remaja, Gersik Putih.
Bahasa prokem merupakan salah satu bentuk penyimpangan bahasa
Indonesia yang dilakukan oleh remaja. Bahasa prokem juga hasil dari kreatifitas
remaja, bahasa prokem dikatakan sebagai bahasa pergaulan yang khas terjadi
dalam kehidupan sehari-hari remaja di masyarakat. Desa Gersik Putih adalah
salah satu masyarakat sosial bahasa yang juga menggunakan istilah prokem dalam
komunikasinya, penggunaan bahasa prokem yang dilakukan remaja cukuplah unik
sehingga tidak semua masyarakat khususnya dewasa (orang tua)mengetahui dan
memahami bahasa dan makna kata yang digunakan dan yang dimaksud, tentu
kehadiran bahasa prokem di tengah keberadaan bahasa Indonesia sulit dihindari.
Hal ini tentu tidak lepas dari adanya perbedaan sosial budaya yang melatarbelakangi adanya bahasa tersebut. Adanya pemakaian bahasa prokem yang sering
dipraktekkan oleh remaja di Desa Gersik Putih masih terbilang khas, bisa
terjemahan, singkatan, dan plesetan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari
dan hal ini juga dikarenakan sifat kekreatifan yang dimiliki para remaja dalam
menciptakan bentuk-bentuk bahasa prokem baru yang beragam. Keragaman inilah
yang kemudian menjadi rahasia atau sandi antar kelompok remaja.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga fokus penelitian yang dijadikan
kajian pokok.Pertama, Bagaimana bentuk-bentuk bahasa prokem remaja dalam
kehidupan sehari-hari di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura, Sumenep?.Kedua,
Bagaimanakah makna bahasa prokem remaja dalam berkomunikasi di Desa
Gersik Putih Kecamatan Gapura, Sumenep?.Ketiga, faktor apa saja yang
menyebabkan bahasa prokem remaja di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura,
Sumenep?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dan jenis penelitian deskriptif dengan prosedur
pengumpulan data menggunakan simak, catat, serta dokumentasi.Adapun
informan dalam penelitian ini adalah remaja Desa Gersik Putih dengan batas usia
usia 18-21 tahun sejumlah 5 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat3 bentuk
rumusan dan variasi lain penghilangan vokal terakhir, 22 bentuk apokop
(penghilangan satu bunyi) dan model lain metatesis, 19 bentuk akronim
(singkatan), dan 16 bentuk kosa kata khusus (tanpa rumusan).Kedua, adanya
makna bahasa prokem yang banyak digunakan remaja adalah makna yang
bervariasi sesuai dengan usia, latar belakang, dan tempat tinggal masing-masing.
Ketiga, faktor yang menyebabkan terjadinya bahasa prokem remaja adalah faktor
lingkungan, media sosial, media cetak, sosial, budaya, geografis, dan kultural
Tidak tersedia versi lain