Text
Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Shalat Dzuhur Berjamaah Di SDN Proppo 2
Kata Kunci: Pembentukan Karakter, Religius, Pembiasaan Shalat Dzuhur
Berjamaah
Pembentukan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat
penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, terutama karakter
religius. Karakter religius merupakan bentuk dari karakter manusia yang selalu
menyandarkan segala aspek kehidupannya terhadap agama. Ia menjadikan agama
sebagai penuntun dan panutan dalam setiap tutur kata, sikap, dan perbuatannya,
taat menjalankan perintah Tuhannya dan menjauhi larangan-Nya. Salah satunya
melalui pembiasaan shalat dzuhur berjamaah. Pembiasaan shalat dzuhur
berjamaah adalah shalat dzuhur yang dikerjakan secara berjamaah dan dilakukan
secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat tiga fokus dalam penelitian yang
menjadi pokok pembahasan. Pertama bagaimana pelaksanaan pembentukan
karakter religius siswa melalui pembiasaan shalat dzuhur berjamaah di SDN
Proppo 2, Kedua bagaimana hasil pembentukan karakter siswa melalui shalat
dzuhur berjamaah di SDN Proppo 2, dan Ketiga faktor apa saja yang
mempengaruhi dalam pembentukan karakter religius siswa melalui pembiasaan
shalat dzuhur berjamaah di SDN Proppo 2.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
sumber data yang diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara semi
terstruktur dan dokumentasi. Adapun informasi yang diperoleh dari kepala
sekolah SDN Proppo 2, Guru, dan siswa. Peneliti mengecek keabsahan data
melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa: Pertama,
pembentukan dari karakter religius yang dapat membuat siswa sangat antusias
untuk mengikuti shalat dzuhur berjamaah. Shalat dzuhur berjamaah dilaksanakan
secara bergantian. Kedua, adanya pembentukan karakter religius, siswa semakin
baik mulai dari sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Allah SWT dan
karakter religiusnya terbentuk. Ketiga, faktor pendukungnya : sudah disediakan
musholla dan tempat wudhu untuk guru dan siswa sehingga siswa bisa nyaman
untuk melakukan shalat dzuhur berjamaah, Ada dukungan penuh dari kepala
sekolah yang sangat membantu guru dalam memotivasi siswa melaksanakan
shalat dzuhur berjamaah di sekolah. Faktor penghambatnya: Musholla di SDN
Proppo 2 tidak terlalu besar sehingga tidak bisa menampung banyak siswa dan
harus dilaksanakan secara bergantian, Siswa susah diajak untuk melaksanakan
shalat berjamaah, dan ada sebagian siswa yang tidak melaksanakan shalat Dzuhur
berjamaah
Tidak tersedia versi lain