Text
Pengaruh Metode Talking Stick Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Menceritakan Pengalaman Mengesankan Pada Siswa Di MTS Nurul Iman Camplong
Kata Kunci: Metode Talking Stick, Kemampuan Berbicara
Berbicara merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mengungkapkan kata-kata guna
menyampaikan pikiran yang terbesit dalam otak seseorang, gagasan maupun ide-ide yang dimiliki
serta perasaan yang saat ini dialami oleh seorang individu. Sehingga, berbicara tidak sekedar
mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata, melaikan suatu cara dan juga alat guna
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan. Terdapat beberapa
keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam berbicara, hal ini sejalan dengan pernyataan
Palman diantaranya yakni mengucapkan bunyi bahasa dengan baik dan jelas, mengucapkan katakata dengan betul, menyatakan sesuatu dengan jelas. Salah satu metode yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berbicara siswa ialah metode talking stick, dimana metode ini
merupakan metode yang proses pembelajarannya menggunakan bantuan tongkat. Proses
peembelajaran dengan menggunakan metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat didalam kelas maupun diluar kelas. Maka, dengan latar belakang ini
peneliti ingin menguji apakah metode talking stick berpengaruh terhadap kemampuan berbicara
siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan dan juga seberapa besar pengaruhnya.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan teknik analisis data
menggunakan regresi linear sederhana, dan dengan bantuan alat analisis SPSS 24. Jenis data dalam
penelitian ini adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTS Nurul Iman
Camplong. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menurut Suharsimi Arikunto responden
kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga jumlah responden sebanyak 46 siswa.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket).
Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa seluruh variabel X juga berpengaruh secara
parsial atau individu terhadap variabel Y. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji t yang menunjukkan
nilai thitung> ttabel. Jika dilihat dari hasil uji determinasi (R2), besarnya kontribusi variabel
independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini cukup tinggi, yakni sebesar 86,9%.
Sementara sebesar 13,1% sisanya kemungkinan berasal dari kontribusi variabel lainnya
Tidak tersedia versi lain