Text
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Dengan Media Gambar Pada Kelas IV Di Mi Bustanul Mubtadiin Proppo Pamekasan
Kata kunci: Model Pembelajaran Make aMatch, Motivasi Belajar
Penguasaan metode pembelajaran sangat penting bagi guru, karena kalau
hanya dengan metode ceramah saja tanpa disertai praktek sulit bagi siswa untuk
memahami materi. Begitulah yang terjadi di MI Bustanul Mubtadiin Poppo
Pamekasan, siswa hanya mendapatkan materi tanpa disertai praktek pada
penggunaan teori dalam kehidupan nyata. Akibatnya hasil belajar siswa rendah.
Sehingga peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan model pembelajaran
make a match dalam mata pelajaran IPS kelas IV pada bagian Sumber daya alam
dan pemanfaatannya, untuk meningkatkan motivasi belajar IPS pada kelas IV MI
Bustanul Mubtadiin Proppo Pamekasan.
Berdasarkan hal tersebut maka beberapa permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu bagaimana penerapan model
pembelajaran make a match dengan media gambar pada kelas IV MI Bustanul
Mubtadiin Proppo Pamekasan. Bagaimana peningkatan motivasi belajar IPS
setelah menerapkan model pembelajaran make a match dengan media gambar
pada kelas IV MI Bustanul Mubtadiin ProppoPamekasan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yakni,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kela IV yang berjumlah 8 siswa dan objeknya adalah pembelajaran IPS.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar IPS,
peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari meningkatnya hasil ketuntasan
belajar siswa dari rata- rata nilai pada data awal siswa yaitu 57,5 dan memiliki
ketuntasan belajar sebesar 25% dan pada akhir siklus pertama nilai rata-rata siswa
menjadi 67,5 dengan ketuntasan belajarnya menjadi 62% dan pada akhir siklus
kedua nilai rata- rata siswa naik menjadi 76 dengan ketuntasan belajar siswa
mencapai 87%. Selain itu untuk memperkuat penelitian, peneliti juga
melakukanpostes pada pasca siklus dengan nilai rata- rata siswa yaitu 84 dengan
ketuntasan belajar siswa yang mencapai 100% . Untuk keaktifan juga mengalami
peningkatan.
Tidak tersedia versi lain