Text
Studi Deskriptif Kemandirian Santri Putri Di Pondok Pesantren Matsaratul Huda Kabupaten Pamekasan
ata Kunci: Studi Deskriptif, Kemandirian Santri Putri, Pondok Pesantren
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya santri putri yang sulit
untuk menerapkan perilaku mandiri padahal mereka sudah berada dilingkungan
pondok pesantren yang jelas-jelas merupakan wadah untuk mencetak kemandirian
santri dengan berbagai macam pendidikan dan latihan-latihan kemandirian.
Terdapat tiga fokus permasalahan pada penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana
kemandirian santri putri di Pondok Pesantren Matsaratul Huda. Kedua, faktor
pendukung dan penghambat kemandirian santri putri di Pondok Pesantren
Matsaratul Huda. Dan ketiga, upaya untuk mengatasi ketidakmandirian santri
putri di Pondok Pesantren Matsaratul Huda. Penelitian ini bertujuan untuk,
mendeskripsikan kemandirian santri putri, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat bagi kemandirian santri putri dan mencari upaya dalam mengatasi
ketidakmandirian santri putri di Pondok Pesantren Matsaratul Huda.
Penelitian ini menggukan pendekatan kualitatif yang memaparkan data
secara deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara tidak
terstruktur, observasi participant dan dokumentasi. Sumber data primer berupa
ketua pondok putri, para ustadza dan santri. Sedangkan sumber data sekunder
yaitu dari hasil observasi dan dokumentasi. Selain itu untuk mengecek keabsahan
data malalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka diperoleh. pertama,
kemandirian santri putri di Pondok Pesantren Matsaratul Huda masih sangat
kurang. Hal tersebut terlihat dari kegiatan keseharian santri yang masih
bergantung kepada orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya. Kedua, Faktor
yang menjadi pendukung dan penghambat kemandirian santri putri adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu, berupa kemauan dan kesadaran
yang tumbuh dalam diri santri untuk bersikap mandiri sedangkan penghambatnya
ialah kurangnya kemauan dan kesadaran santri. Faktor eksternal sepertihalnya,
motivasi dari orang tua, kyai, pengurus dan teman sebaya sedangkan
penghambatnya ialah lingkungan pertemanan yang kurang mendukung. Ketiga,
upaya dalam mengatasi ketidakmandirian santri ialah melaui nasehat,
hukuman/sanksi dan do’a. Baik dari orang tua maupun pihak pondok pesantren
Tidak tersedia versi lain