Text
elaksanaan Layanan Responsif Dalam Mengatasi Masalah Karier Siswa Di SMAN 1 Waru Pamekasan
Kata Kunci: Layanan Responsif; Masalah Karier Siswa
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya masalah karier siswa seperti
bingung dalam menyesuaikan pribadi dan menentukan pilihan kariernya setelah
lulus dari sekolah dengan baik dan benar, maka dari itu peneliti berinisiatif untuk
memberikan layanan responsif terhadap siswa yang bermasalah tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok
dalam penelitian ini yakni: Pertama bagaimana masalah karier siswa di SMAN 1
Waru, Kedua bagaimana pelaksaan layanan responsif dalam mengatasi masalah
karier siswa di SMAN 1 Waru, Ketiga Apa saja faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan layanan responsif dalam mengatasi masalah karier siswa di SMAN 1
Waru.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Prosedur
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjang
waktu, ketekunan pengamatan, dan triangualasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, masalah karier siswa di
SMA 1 Waru masih dibilang ada sehingga guru BK perlu memberikan tindakan.
Kedua, Dalam melaksanakan layanan responsif dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu pernyataan tujuan layanan, penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan,
mengarahkan kegiatan, dan tahap peralihan. Setelah itu barulah masuk kedalam
tahap inti seperti, kegiatan peserta didik, dan kegiatan guru BK dalam pelaksanaan
layanan klasikal, setelah tahap inti selesai salanjutnya adalah tahap penutup,
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dari pelaksanaan layanan responsif tersebut
dapat diketahui bahwa dari sebagian besar siswa sudah mulai bisa memilih dan
menentukan kariernya setelah lulus dari sekolah. Dari hal tersebut dapat dipastikan
bahwa ada pengurangan dalam kebimbangan dan kebingungan siswa dalam
memilih dan menentukan kariernya dimasa depan. Ketiga, faktor pendukungnya
yaitu pertama, adanya kerja sama antar guru yang baik. Kedua, adanya jam masuk
guru BK yang diberikan oleh sekolah tiga kali dalam seminggu. Ketiga, adanya
kontribusi sekolah yang mendukung program bimbingan dan konseling disekolah.
Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, pertama, masih adanya siswa dan siswi
yang masih acuh tak acuh terhadap penjelasan guru BK dan guru lainnya. Kedua,
masih kurangnya tingkat pemahaman siswa dan siswi disekolah tentang informasi
karier. Ketiga, sarana dan prasarana yang kurang memadai yang ada disekolah
Tidak tersedia versi lain