Text
Peningkatan Minat Belajar IPA Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V Di MI Al-Ihsan III/A Sumenep
Kata Kunci : Minat Belajar, IPA, Media Gambar.
Kurangnya minat belajar peserta didik yang diakibatkan karena metode
belajar yang menoton pada mata pelajaran IPA dan timbal balik yang kurang
menyebabkan mata pelajaran IPA masih diperhatikan. Hal itu terjadi karena anak
didik cenderung tidak kondusif apabila guru menjelaskan, adanya siswa yang
mengantuk, kemudian ada siswa keluar masuk kelas, siswa juga ada yang
menggangu teman. Anak didik bertindak seperti itu disebabkan karena guru
mendominasi penggunaan metode ceramah, tidak menggunakan media dalam
menjelaskan materi. Sehingga perlu adanya media gambar pada mata pelajaran IPA
yang membuat siswa lebih tertarik. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar IPA materi ekosistem dengan media gambar pada
siswa kelas V di MI Al-Ihsan III/A Sumenep.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al-Ihsan III/A Sumenep yang
berjumlah 22 orang. Pengambilan data diperoleh melalui teknik observasi, angket,
wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian tindakan kelas disini dilaksanakan
dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan dan pada setiap siklus
terdapat kegiatan perencanaan meliputi: mengembangan RPP menyiapkan lembar
instrument kemampuan siswa, implementasi tindakan meliputi tindakan penelitian
pada pembelajaran yang dilakukan secara fleksibel, observasi yang dilakukan saat
proses pembelajaran, dan refleksi yang dilakukan untuk memikirkan dan mengkaji
hasil tindakan pada kegiataan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II maka diketahui bahwa
media gambar dapat meningkatkan minat belajar IPA materi ekosistem kelas V di
MI Al-Ihsan III/A Sumenep. Hal ini terlihat bahwa dalam penelitian telah mencapai
indikator keberhasilan yaitu 80% siswa pada kelas V memperoleh skor minat
belajar minimal sebesar 30 disetiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 70% ( 18
siswa), siswa kelas V memperoleh skor minat diatas 20 (kategori minat belajar
masih dalam keadaan cukup) dan siklus II terdapat 50% (14 siswa) yang
memperoleh skor minat 30 (kategori minat belajar tinggi). Selian itu, terjadi
peningkatan rata-rata minat belajar siswa kelas V dari pra siklus berikutnya. Pada
pra siklus menunjukkan angka 14,13 dengan kategori minat belajar rendah, siklus I
menunjukkan angka 36,29 dengan kategori minat belajar sedang dan siklus II
menunjukkan 65,44 dengan kategori minat belajar tinggi
Tidak tersedia versi lain