Text
Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Toleransi Beragama Siswa di SMA Negeri 1 Pamekasan
Kata Kunci: Internalisasi Nilai, Pendidikan Agama Islam, Toleransi
SMA Negeri 1 Pamekasan merupakan salah satu sekolah yang heterogen. Di
mana salah satu letak keheterogennya adalah dalam konteks keyakinan beragama.
Maka dari itu, sangat perlu adanya sikap saling menghargai perbedaan. Sikap
acuh dan tidak menghargai hanya akan muncul apabila peserta didik tidak
memahami makna toleransi beragama yang sebenarya. Sebaliknya, ada yang
memahami toleransi beragama secara berlebihan sehingga merusak akidahnya
sebagai muslim. Padahal, dalam ruag lingkup agama, sikap menghargai ini bukan
berarti membenarkan atau mengikuti melainkan cukup membiarkan. Karena
dalam bertoleransi ada batas-batas yang tidak boleh dilanggar oleh manusia
berdasarkan syariat Allah. Maka dari itu, sangat penting adanya penerapan sikapsikap toleransi beragama melalui internalisai nilai-nilai pendidikan agama islam
terhadap individu peserta didik di sekolah sehingga bisa lebih efektif.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga fokus pembahasan yang menjadi
kajian dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana gambaran toleransi yang
ada di SMA Negeri 1 Pamekasan? kedua, bagaimana internalisasi nilai-niai
pendidikan agama islam dalam membangun tolerani beragama siswa di SMA
Negeri 1 Pamekasan? ketiga, apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan agama islam dalam
membangun toleransi beragama siswa di SMA Negeri 1 Pamekasan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Deskriptif kualiatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena, fakta maupun keadaan
yang terjadi di lapangan selama penelitian berlangsung secara alamiah (apa
adanya). Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Adapun informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pengajar PAI,
siswi muslim dan siswi non muslim. Sedangkan pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, gambaran toleransi yang ada
di SMA Negeri 1 Pamekasan menunjukkan gambaran yang baik. Bisa dilihat dari
beberapa aspek, misalnya dari interaksi sosial antar siswa, guru terhadap siswa
atau bahkan kepala sekolah melalui kebijakannya terhadap siswa-siswi minoritas;
kedua, internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam dalam membangun
toleransi beragama diajarkan oleh guru di dalam kelas melalui pendidikan
toleransi disertai dengan siroh nabawiyah dan dalil-dali penguat; ketiga, faktor
penghambat internalisasi pendidikan agama Islam terletak pada tingkat keluasan
pengetahuan atau wawasan guru. Adapun faktor pendukungnya adalah kesadaran
siswa dalam menerima perbedaan, pendidik yang profesional serta kebijakan
sekolah yang memberikan kebebasan penuh terhadap siswa-siswi non muslim dari
segi pakaian, pelajaran agama, ibadah, dll.
Tidak tersedia versi lain