Text
Manajemen Kurikulum dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa di MA Darul Ulum Banyuanyar
Kata Kunci :Manajemen, Kurikulum Pesantren, Kecerdasan Emosional,
Siswa
Urgensi pesantren sebagai lembaga yang berorientasi pada akhlak alkarimah tidak hanya berupaya melahirkan manusia-manusia yang taat agama dan
cerdas dalam keilmuwan, melainkan manusia yang memiliki kecerdasan
emosional. Namun banyak sekali sekolah yang berbasis pesantren hanya
memfokuskan kecerdasan emosional pada figur kyai sebagai hidden curriculum
sehingga optimalisasi pengembangan kecerdasan emosional siswa kurang terasah.
Hal tersebut yang melatarbelakangi perlunya keseimbangan dalam pembentukan
kecerdasan emosional siswa, tidak hanya di pesantren melainkan dalam kurikulum
sekolah, sehingga lebih merata dan lebih sistematis. MA Darul Ulum Banyuanyar
merupakan salah satu sekolah yang berbasis pesantren yang berupaya
meningkatkan kecerdasan emosional siswa tidak hanya di pesantren, melainkan
dalam kurikulum pendidikan pesantren yang memadukan kurikulum dari
pemerintah dengan muatan ilmu agama di pesantren sehingga menarik untuk
dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada tiga hal, yakni
bagaimana manajemen kurikulum dalam membentuk kecerdasan emosional siswa
di MA Darul Ulum Banyuanyar. Bagaimana implementasi manajemen kurikulum
dalam membentuk kecerdasan emosional siswa di MA Darul Ulum Banyuanyar,
serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum
dalam membentuk kecerdasan emosional siswa di MA Darul Ulum Banyuanyar.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan (Field Research). Adapun metode
yang peneliti gunakan dalam rangka pengumpulan data-data dalam penelitian ini
antara lain wawancara, observasi dan dokumentasi.
Melalui metode penelitian di atas, hasil penelitian ini mencakup tiga hal.
Pertama, manajemen kurikulum dalam membentuk kecerdasan emosional siswa
di MA Darul Ulum Banyuanyar melalui beberapa tahapan mulai dari penentuan
materi atau muatan dari kurikulum, media, sarana dan prasana, strategi
pembelajaran yang digunakan serta evaluasi. Beberapa hal penting dalam
manajemen kurikulum tersebut melibatkan posisi kecerdasan emosional sebagai
bagian dari indikator dan termasuk dalam kurikulum pembelajaran siswa. Kedua,.
Implementasi manajemen kurikulum melibatkan semua elemen penting dari siswa
guru dan BK sebagai wadah yang membantu mengarahkan bakat, potensi dan
kerpibadian siswa. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen
kurikulum dalam membentuk kecerdasan emosional siswa di MA Darul Ulum
Banyuanyar meliputi keterlibatan aktif guru dan siswa, sarana dan prasarana,
lingkungan yang edukatif dan kondusif hingga dukungan dari eksternal seperti
orangtua dan pihak pesantren
Tidak tersedia versi lain