Text
Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin yang Tingkat Pendidikannya Rendah dalam Membentuk Keluarga Sakinah (Studi kasus di KUA Kecamatan Palengaan)
Kata kunci: Bimbingan Perkawinan, Calon Pengantin, Pendidikan Rendah,
Keluarga Sakinah.
Pernikahan tidak selalu berujung dengan kata indah dan harmonis,
terkadang dalam pernikahan banyak sekali hal-hal yang tidak terduga sehingga
menyebabkan percekcokan bahkan pertengkaran yang pada akhirnya berujung
pada perceraian, sehingga pemerintah ingin meminimalisir terhadap terjadinya hal
itu, sehingga dengan program bimbingan perkawinan bagi calon pengantin dapat
memiliki bekal dalam menghadapi tantangan dalam rumah tangga di masa
mendatang. Dan yang diutamakan dalam bimbingan ini adalah calon pengantin
yang tingkat pendidikannya rendah.
Ada tiga pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu: (1). Bagaimana
pelaksanaan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang tingkat
pendidikannya rendah? (2). Apa saja materi dan metode bimbingan perkawinan
yang disampaikan kepada calon pengantin yang tingkat pendidikannya rendah?
(3). Faktor-fartor apa saja yang menghambat pelaksanaan bimbingan perkawinan
bagi calon pengantin yang tingkat pendidikannya rendah?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris dengan
pendekatan kualitif yang berlokasi di KUA Kecamatan Palengaan, dengan
penyajian data primer yang mana hasil tersebut melalui hasil observasi partisipan,
wawancara dan dokumentasi serta data skunder yang dihasikan dari literatur yang
berkaitan dengan bimbingan perkawinan, keluarga sakinah dan data pendukung
lainnya.
Hasil penelitian yang penulis teliti bahwa bimbingan perkawinan yang
dilaksanakan di KUA Kecamatan Palengaan bagi calon pengantin yang tingkat
pendidikannya rendah karena memang dirasa butuh terhadap bimbingan
perkawinan. Pertaman: materi yang disampaikan oleh pemateri itu
disederhanakan, jika dalam buku panduan ada delapan materi yang biasa
disampaikan oleh pemateri, namun bimbingan yang ada pada Kecamtan Palengan
kurang dari itu. Kedua: Metode yang digunakan jika pada umumnya ada diskusi
dan presentasi namun dalam kegiatan yang diselenggarakan di Kecamatan
palengaan tidak menggunakan metode itu karena dirasa tidak cocok dan akan
membuat peserta kesulitan dan jenuh. Ketiga: kendala yang dihadapi dalam
bimbingan ini disebabkan faktor internal yaitu karena falilitas yang ada dan
kurangnya sosialisasi pada masyarakat ada juga faktor ekternal karena sumber
daya manusia.xiii
Tidak tersedia versi lain