Text
Eksistensi Komunitas Non Muslim Di Barurambat Pamekasan (Studi Kasus Pola Komunikasi Dalam Tradisi Keagamaan
Kata Kunci: Eksistensi, Pola Komunikasi, Non Muslim
Agama pada manusia merupakan gejala yang bersifat evolusi.
Keberagaman agama yang terjadi tidak lepas dari perkemabangan zaman
serta kebudayaan dari manusia itu sendiri. Kebudayaan kadang dapat
mempengaruhi terhadap perkembangan keagamaan tersebut. agama menajdi
tolak ukur manusia dalam menentukan sikap sehingga manusia itu dapat
dilihat dari segi sifat atau perilakunya ketika hendak melakukan sesuatu atau
ketika ingin mengambil keputusan.
Untuk menciptakan dan membina kerukunan umat beragama melalui
organisasi sosial diperlukan bentuk komunikasi yang benar efektif, tepat dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Agama pada manusia merupakan gejala
yang bersifat evolusi. Keberagaman agama yang terjadi tidak lepas dari
perkemabangan zaman serta kebudayaan dari manusia itu sendiri.Kebudayaan
kadang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan keagamaan tersebut.
Fokus Penelitian ini, ada dua: pertama Bagaimana eksistensi komunitas
non-muslim di Barurambat Pamekasan? Kedua Bagaimana pola komunikasi
non-muslim di Barurambat Pamekasan?
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui
wawancara, obseravasi dan dokumentasi, informannya adalah Kiyai,
dantokoh agama, warga, dan tokoh masyarakat. Sedangkan pengecekan
keabsahan data dilakukan melalui Perpanjangan keikutsertaan, Ketekunan
pengamatan, Triangulasi, Pemeriksaan sejawat melalui diskusi, Analisis kasus
negatif, Pengecekan anggota, Uraian rinci, dan Auditing.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan, (a) Pada tahun
2013-2015 sering tersjadi kesalah fahaman antara umat Kristen dan Umat
Islam. (b) Setiap hari raya Imlek sering terjadi pelemparan batu ketempat
ibadah umat Kristen. (c) Setelah melakukan pertemuan dengan para tokoh
agama suasana mulai tenang, dan sampai saat ini masyarakat Baru Rambat
Kota Pamekasan hidup rukun dengan beragam agama. (d) Setiap satu bulan
sekali para tokoh Agama melakukan pertemuan. (E) Umat Kristen ikut
menyumbangkan tahlil ketika ada umat Islam yang meningal.
Tidak tersedia versi lain