Text
Analisis Framing Menurut Perspektif Robert Entman Dalam Berita Pemilihan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Media Massa Kompas.Com
Kata Kunci : Analisis Framing, berita pemilihan pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
Dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperlukan kejelasan
dalam hal pembagian tugas, wewenang, dan fungsinya. Tugas, wewenang dan
fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara jelas telah diatur, di samping
itu pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat
berjalan secara sinergi dengan lembaga lainnya agar dalam pemberantasan korupsi
di Indonesia dapat optimal. Yang tak kalah pentingnya adalah mengenai
kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam struktur ketatanegaraan
di Indonesia. Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) haruslah jelas
agar tidak menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat, maka diperlukan
kedudukan yang sejelas-jelasnya dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sehingga
bangsa Indonesia memiliki sistem ketatanegaraan yang jelas dan teratur.
Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini.
Pertama; Bagaimana bentuk analisis framing menurut perspektif Robert Entman
dalam berita pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Media
Massa Kompas.com. Kedua; Bagaimana pengaruh analisis framing menurut
perspektif Robert Entman dalam berita pemilihan pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) di Media Massa Kompas.com
Sumber data dalam penelitian ini adalah “pemberitaan Capim KPK di
media Kompas.com. Data tersebut dirumuskan dengan transkip wawancara dan
catatan hasil pengamatan di lapangan. Sumber data non manusia adalah dokumen
atau gambar yang berhubungan dengan fokus penelitian. Adapun prosedur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, cek hasil
intervieu, dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis kualitatif diskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com merupakan media
online publik yang dipengaruhi oleh konstelasi politik dengan ideologi yang
berkembang di sekitarnya termasuk kekuasaan yang berlangsung. Pemilihan calon
pimpinan KPK adalah salah satu isu yang sensitif dan menjadi komoditas politik
dari kekuatan-kekuatan yang ada. Pemerintah menjadi salah satu bagian dari
kekuatan politik tersebut, yang bertarung dalam isu Pemilihan calon pimpinan
KPK. Dalam pemberitaan pemilihan calon pimpinan KPK, pemerintah menempati
posisi tertentu yang dibaca oleh Kompas.com dengan cara memframing bahwa
pemilihan calon pimpinan KPK adalah bagian dari upaya menghapus dan
menuntaskan korupsi di Indonesia. Analisis framing dalam pandangan Robert
Entman adalah memberikan pemahaman berita sebagai produk ideologi mediamassa supaya lebih masuk akal dalam pemaknaan berita tersebut. Empat bagian
utama sebagaimana framing Entman, yaitu: “Define problems, diagnose causes,
make moral judgement, dan treatment recommendation. Proses kuasa bahasa
menjadi ritual yang seringkali tidak disadari oleh wartawan sendiri. Para
penggerak demokrasi tidak perlu diwawancarai karena mereka tidak layak berita.
Dengan demikian analisis peneliti bahwa tindak pidana korupsi yang
meluas dan sistematis juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan
hak-hak ekonomi masyarakat, dan karena itu semua maka tindak pidana korupsi
tidak dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi
kejahatan luar biasa. Begitu pun dalam upaya pemberantasannya tidak lagi dapat
dilakukan secara biasa, tetapi dituntut cara-cara yang luar biasa.
Tidak tersedia versi lain