Text
Pendidikan Karakter berbasis Budaya Religius di SDIT Al-Uswah Pamekasan
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Budaya Religius.
Sebagaimana difahami diantara tujuan pendidikan adalah bagaimana siswa
cakap dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga banyak program
sekolah diarahkan untuk mengembangkan potensi tersebut. Akan tetapi
nampaknya dari ketiga ranah tersebut tidak berjalan seimbang, seringkali guru
menitikberatkan pada aspek kognitif dan psikomotor saja sehingga aspek afektif
kurang diperhatikan, melihat kondisi ini adanya pendidikan karakter yang
digulirkan pemerintah merupakan hal positif karena akan mengisi kekosongan
dalam ruang aspek afektif. Dan melalui pembudayaan, nilai-nilai karakter religius
akan mudah tertanam dengan baik.
Permasalahan pada penelitian ini adalah “Bagaimana strategi penanaman
pendidikan karakter berbasis budaya religius di SDIT Al-Uswah Pamekasan?”,
“Bagaimana implikasi sosial penanaman nilai-nilai karakter berbasis budaya
religius terhadap perilaku siswa di SDIT Al-Uswah Pamekasan?”, Apa saja
hambatan-hambatan dalam menerapkan pendidikan karakter berbasis budaya
religius di SDIT Al-Uswah Pamekasan?”.
Untuk menjawab permasalahan ini, dilakukan penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SDIT Al-Uswah
Pamekasan. Jenis penelitian adalah fenomenologis, teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis
data menggunakan reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam menanamkan karakter
berbasis budaya religius adalah integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran,
keteladanan, pembiasaan dan pembudayaan, pengawasan, dan power strategi.
Sementara implikasi sosial penerapan pendidikan karakter berbasis budaya
religius adalah akhlak siswa sudah bagus baik di sekolah maupun di rumah,
perilaku keagamaan siswa sudah sangat baik, perilaku kedisiplinan siswa terhadap
waktu dan kewajiban atau tanggung jawab sudah kuat. Adapun hambatanhambatan dalam penerapan pendidikan karakter berbasis budaya religius yaitu
faktor internal beberapa siswa belum mengaplikasikan nilai-nilai karakter religius,
sebagian guru dan karyawan tidak satu visi-misi tentang penerapan pendidikan
karakter, faktor eksternal yaitu peran orang tua kurang maksimal.
Tidak tersedia versi lain