Text
Pendidikan Karakter Berbasis Profetik (Studi Analisis Kisah Nabi Zakariyya Perspektif Kitab Tafsīr al-Munīr fi al-Aqīdah wa alSyarī’ah wa al-manhaj)
Kata Kunci: karakter, Zakariyya, profetik, al-Munir
Mengembalikan pendidikan kepada bentuk ultimate goal sebagaimana
pernah dipraktekkan oleh nabi Muhammad melalui pendidikan profetik berbasis
karakter/akhlak merupakan hal yang sangat urgen. Salah satu caranya adalah
dengan mengkaji kisah nabi Zakariyya dengan disandarkan kepada pemikiran
salah satu tokoh mufassir abad modern melalui karya tafsirnya al-Munir fi alAqidah wa al-Syari’ah wa al-manhaj yang diposisikan sebagai jembatan
penghubung perbedaan penafsiran antara penafsiran tradisonal dan penafsiran
modern.
Adapun fokus dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimanakah penafsiran
kisah Zakariyya dalam al-Qur’an? 2). Bagaimanakah penafsiran kisah Nabi
Zakariyya dalam kitab tafsir al-Munir. 3). Apa saja karakter berbasis profetik yang
terkandung dalam kisah nabi Zakariyya dalam kitab Tafsir al-Munir? 4). Apa saja
implikasi karakter profetik yang terkandung pada kitab Tafsir al-Munir? Untuk
menjawab permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian pustaka menggunakan tehnik pengumpulan data dokumentasi
dengan sumber data primer dan sekunder serta analisis data metode deskriptif dan
interpretatif model non-tekstual Gorge J.E. Gracia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kisah Zakariyya
disebutkan dalam al-Qur’an pada empat surat sebanyak sembilan belas kali 1).
Pengasuhan Zakariyya atas Maryam, 2). Penjabaran munajat Zakariyya dalam
memohon keturunan, 3). Dialog Zakariyya dengan malaikat, 4). Ketakjuban
Zakariyya atas anugerah anak yang akan lahir pada saat kondisi diri dan istrinya
berada dalam masa tua, 5). Keutamaan Zakariyya sebagai satu di antara banyak
orang yang diberikan petunjuk sehingga layak berada pada golongan yang
berkualitas, 6). Sebagai hamba yang pandai bermunajad diwaktu samar serta jauh
dari keramaian dunia, 7). Proses serta materi munajat yang diungkapkan, 8).
Permohonan akan tanda-tanda kehamilan, 9). Terkabulkannya doa Zakariyya, 10).
Kesetaraan pangkat harkat dan martabat Zakariyya di hadapan Allah dengan para
nabi yang lain, 11). Seseorang yang berkarakter pejuang serta wirausaha.
Kedua, bentuk penafsiran menggunakan corak tafsili kemudian dijabarkan
serta di analisis menggunakan metode maudhu’i di mulai dari penjelasan kosa
kata pada setiap ayat, penjelasan kisah Nabi Zakariyya pada setiap surat kemudian
ditutup dengan inti sari kehidupan sebagai bentuk pembelajaran dan hikmah bagi
pembaca. Ketiga, dengan berlandaskan tiga pilar etika profetik pada Q.S. ali
Imran: 110, nilai-nilai karakter profetik, diantaranya: 1). Setia, 2). Sabar, 3).
Bertanggung jawab, 4). Tidak berputus asa, 5). Optimis dan penuh harap, 6).
Tidak tersedia versi lain