Text
Peran majelis ta'lim dalam membentuk karakter sosial pada jama'ah majelis ta'lim Tambhena Atē di Desa Lenteng Timur dan majelis ta'lim YATAMA di Desa Poreh Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
Kata Kunci : Majelis Ta'lim, Karakter Sosial, Jama'ah
Menghadapi arus globalisasi dibutuhkan wadah pendidikan alternatif yaitu
majelis ta’lim yang terbentuk atas inisiatif masyarakat, oleh dan untuk masyarakat
dengan mengedepankan nilai-nilai luhur agama Islam serta kearifan lokal. Oleh
sebab itu, pemerintah memberikan legalitas sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 Tahun 2013 tentang Satuan
Pendidikan Nonformal dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam penelitian ini permasalahan yang ingin diketahui adalah 1) Apa saja
peran majelis ta'lim dalam membentuk karakter sosial pada jama'ah majelis ta'lim
Tambhena Atē di Desa Lenteng Timur dan majelis ta'lim YATAMA di Desa
Poreh?, 2) Bagaimana implikasi dari pelaksanaan peran majelis ta'lim dalam
membentuk karakter sosial pada jama'ah majelis ta'lim Tambhena Atē di Desa
Lenteng Timur dan majelis ta'lim YATAMA di Desa Poreh?, 3) Apa saja faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan peran majelis ta'lim dalam membentuk
karakter sosial pada jama'ah majelis ta'lim Tambhena Atē di Desa Lenteng Timur
dan majelis ta'lim YATAMA di Desa Poreh?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis
penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul selanjutnya dideskripsikan
kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran majelis dalam
membentuk karakter sosial pada jama'ah majelis ta'lim Tambhena Atē dan
YATAMA diantaranya adalah sebagai sarana membangun kemandirian, sarana
silaturrahim dan sarana membangun keharmonisan. 2) Implikasi dari pelaksanaan
peran tersebut, diantaranya: a) Membangun kemandirian dapat mengurangi angka
pengangguran, jama’ah memiliki life skill dan meningkatkan taraf ekonomi; b)
Silaturrahim dapat saling mengenal dan memahami, ramah dan santun; c)
Membangun keharmonisan melalui sikap tolong menolong dan gotong royong. 3)
Faktor pendukung pelaksanaan peran majelis ta’lim adalah tersedianya sarana dan
prasarana, dukungan dari berbagai pihak dan kapasitas da’i. Faktor penghambat
pelaksanaan peran ada faktor intern berupa kondisi kesehatan, malas, kelelahan,
usia lanjut, keterbatasan waktu dan faktor ekstern berupa kondisi cuaca, musim
tembakau dan Covid-19.
Tidak tersedia versi lain