Text
Implementasi Supervisi Klinis dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTsN 3 Pamekasan dan MTs Al-Amien Putri 1 Prenduan Pragaan Sumenep
Kata kunci: Implementasi, Supervisi Klinis, Efektifitas, Pembelajaran
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Oleh karena tugas guru yang
begitu besar, tidak semua orang dapat melaksanakan tugas guru dengan sebaik-baiknya. Seorang
guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial. Untuk
memastikan guru memiliki keempat kompetensi tersebut, maka seorang guru harus mendapatkan
pendidikan khusus keguruan dan diklat secara berkelanjutan.
Keterampilan guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan pembelajaran terkait
erat dengan kompetensi pedagogik dan profesional. Semakin tinggi kompetensi pedagogik dan
semakin mendalam penguasaan guru PAI terhadap materi ajar, maka semakin efektif
pembelajaran yang mereka laksanakan. Begiu pula sebaliknya semakin rendah kompetensi
pedagogik yang dimiliki dan semakin dangkal terhadap pemguasaan materi ajar, maka efektifitas
pembelajaran juga semakin rendah. Untuk mengetahui fenomena tersebut, maka perlu dilakukan
monitoring terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka laksanakan. Dalam konteks inilah,
seorang kepala madrasah harus melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu sebagai supervisor.
Penelitian ini berupaya menyingkap implementasi supervisi klinis yang dilakukan kepala
madarasah terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI di MTs Negeri 3 Pamekasan dan MTs AlAmien Putri 1 Prenduan Pragaan Sumenep. Pemilihan latar ini salah satunya disebabkan kedua
madrasah tersebut dipandang sebagai madrasah yang fenomenal dengan berbagai penghargaan
sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Dalam konteks penelitian ini ada
empat pertanyaan yang akan dijawab melalui kegiatan riset yaitu: 1) bagaimana persiapan
implementasi supervisi klinis terhadap guru PAI di MTs Negeri 3 Pamekasan dan MTs AlAmien Prenduan Pragaan Sumenenp? 2) Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis di kedua
madrasah tersebut? 3) Bagaimana evaluasi implementasi supervisi klinis di kedua madrasah di
atas? 4) Bagaimana peningkatan efektifitas pelaksanaan pembelajaran PAI di kedua madrasah
tersebut?
Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif yang objeknya MTsN 3 Pamekasan yang
terletak di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dan MTs Al-Amien Putri 1
yang berlokasi di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. Ada tiga teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini yaitu wawancara tidak terstruktur, observasi
non-partisipan dan dokumentasi dengan informan kepala madrasah, beberapa orang guru dan
masyarakat sekitar. Teknik analisis data yang digunakan adalah flow model analysis ala Miles
dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data dan
verifikasi/penarikan kesimpulan.
Hasil dari riset ini yaitu pertama, dalam persiapan implementasi supervisi klinis ada
pertemuan awal. Dalam pertemuan awal itu, ada kegiatan sosialisasi supervisi klinis utuk
menyamakan persepsi antara supervisor dan supervisee, menyusun instrumen supervisi,
menyusun pedoman wawancara pra dan pasca observasi, menyusun jadwal pelaksanaansupervisi. Hanya saja dalam pertemuan awal, kepala MTs Al-Amien Putri 1 Prenduan dalam
menyusun instrumen supervisi tidak melibatkan guru PAI yang disupervisi dan tidak menyusun
panduan wawancara pra-observasi karena tidak melaksanakan tersebut. Kedua, Pada tahap
pelaksanaan implementasi supervisi klinis, kepala madrasah masuk bersama guru PAI yang mau
disupervisi tanpa memberi penjelasan pada peserta didik tentang keberadaan kepala di ruang
kelas tersebut, kepala madrasah menempati posisi yang tidak berpotensi mengganggu proses
pembelajaran, kepala madrasah memusatkan perhatian terhadap proses pembelajaran,
mencentang aktivitas yang terdapat pada instrumen sesuai kondisi riil proses pembelajaran, serta
menuliskan catatan-catatan penting yang belum tercover pada instrumen, guru PAI yang
disupervisi umumnya pada menit awal merasa agak grogi tapi seiring dengan perjalanan waktu
perasaan tersebut hilang. Ketiga, tahap evaluasi implementasi supervisi klinis diwujudkan dalam
dua kegiatan yaitu evaluasi hasil supervisi klinis yang dilaksanakan segera setelah observasi
berlangsung. Hasil penelitian menangkap fakta bahwa (a) pertemuan dilakukan secara individual
di ruang kepala madrasah, (b) dalam melaksanakan pertemuan kepala madrasah menggunakan
bantuan panduan wawancara, (c) kepala meminta pendapat supervisee terkait pelaksanaan
supervisi pembelajaran, (d) kepala menunjukkan data hasil observasi yang terdapat pada
instrumen pelaksanaan supervisi klinis, (e) terjadi dialog, diskusi secara terbuka dan objektif
antara kedua belah pihak untuk mencari solusi yang efektif, (f) kepala madrasah menghindari
kesan menggurui supervisee. Keempat, supervisi klinis berdapkan terhadap peningkatan
efektifitas pembelajaran PAI baik dari sudut penilaian proses maupun dari sudut penilaian hasil
belajar.
Tidak tersedia versi lain