Text
Relevansi kurikulum pesantren perspekti KH. Abdurrahman Wahid dengan kurikulum pondok pesantren Gedangan di desa Daleman Kec. Kedungdung Kab. sampang
Kata Kunci: Relevansi kurikulum, Pesantren, _
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang
bersifat tradisional yang telah hidup sejak ratusan tahun yang lalu. Pesantren hadir
untuk merespon terhadap situasi dan kondisi suatu masyarakat yang dihadapkan
pada runtuhnya sendi-sendi moral atau bisa disebut perubahan sosial. Oleh karena
itu Keberadaan Pesantren dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan, karena keduanya saling mempengaruhi. Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, timbul beberapa kecenderungan masyarakat
dalam melihat posisi, fungsi, dan peran pesantren. Karena tuntutan dan kebutuhan
masyarakat dapat berdampak terhadap eksistensi pesantren saat ini. Salah satu
tokoh Islam Indonesia KH. Abdurrahman Wahid memberikan tanggapan terkait
dengan apa yang dihadapi pesantren saat ini dengan memberikan gambaran
tentang kurikulum pesantren yang relevan di era Globalisasi ini. Keadaan seperti
ini juga berlaku pada di pondok pesantren Gedangan yang berada di kecamatan
Kedungdung kabupaten Sampang. selain melaksanakan kurikulum salaf
pesantren ini juga melaksanakan kurikulum khalaf (modern).
Berdasarkan hal tersebut, ada 3 fokus dalam penelitian ini, yaitu; (1)
Bagaimana konsep kurikulum pesantren perspektif KH. Abdurrahman Wahid ?
(2) Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum Pondok pesantren Gedangan di desa
Daleman kec. Kedungdung kab. Sampang (3) Bagaimana relevansi kurikulum
pesantren perspektif KH. Abdurrahman Wahid dengan kurikulum pondok
pesantren Gedangan desa Daleman kec. Kedungdung kab. Sampang ?
Di dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, trigulasi, dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konsep kurikulum pesantren
Perspektif KH. Abdurrahman Wahid yaitu: a. memberikan dukungan terhadap
pesantren yang ingin memasukkan komponen-komponen agama dan non agama
dalam satu kurikulum formal di pesantren dengan asumsi bahwa tidak semua
santri bisa dicetak menjadi ahli agama atau ulama’. b. Diadakannya program
keterampilan di pesantren. Program ini dapat dilaksanakan sebagai kegiatan
kurikuler maupun nonkurikuler sistem pendidikan sekolah di pesantren. c.
memasukkan program penyuluhan dan bimbingan di pesantren, program ini
ditujukan pada pemberian peranan kepada santri sebagai penyuluh dan
pembimbing pengembangan beberapa jenis profesi di masyarakat. (2) a.
pelaksanaan Kurikulum yang ada di pondok pesantren Gedangan desa Daleman
kec. Kedungdung kab. Sampang memakai konsep kurikulum pendidikan salafkhalaf dan konsep kurikulum tersebut berjalan dengan baik. b. isi atau materi:
dalam pelaksanaan kurikulum pondok pesantren Gedangan yakni 70% agama dan30% umum sesuai dengan SKB tiga Menteri. Serta penambahan praktik membaca
kitab salaf, menulis majalah, radio, dan dilengkapi dengan (bahasa Arab dan
Inggris) (3) Keserasian atau kesamaan antara kurikulum pesantren perspektif KH.
Abdurrahman Wahid dengan kurikulum pondok pesantren Gedangan di desa
Daleman kec. Kedungdung kab. Sampang, diantaranya; pencampuran antara
komponen-komponen agama dan non agama dalam satu kurikulum formal di
pesantren. pemberdayaan Masyarakat dengan program penyuluhan dan bimbingan
melalui pesantren. penyiapan angkatan kerja dan keterampilan di pesantren.
Tidak tersedia versi lain