Text
Konsep Pendidikan Karakter Peduli Sosial Menurut Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam Kitab Makārim al-Akhlāq
Kata kunci : pendidikan karakter, karakter peduli sosial.
Pendidikan karakter peduli sosial diharapkan menciptakan keteraturan sosial.
Keteraturan sosial berati keadaan hubungan sosial berlangsung dengan selaras,
serasi, dan harmonis sesuai dengan nilai, norma, dan budi pekerti yang berlaku di
masyarakat. Artinya setiap orang melakukan tugas dan kewajiban sesuai dengan
tata aturan dan norma sosial yang berlaku. Kepedulian terhadap sosial merupakan
modal manusia sebagai makhluk sosial dengan empati dan simpati kepada sosial.
Dengan begitu ada hubungan timbal balik hubungan empati dan simpati antara
manusia dengan manusia yang lain.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah; bagaimana Konsep Pendidikan
Karakter Peduli Sosial Menurut Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam Kitab
Makārim al-Akhlāq? Bagaimana relevansi Konsep Pendidikan Karakter Peduli
Sosial Menurut Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam Kitab Makārim alAkhlāq pada kompetensi sikap sosial pada kurikulum 2013? Bagaimana proses
pendidikan karakter peduli sosial menurut Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pada
kurikulum 2013? Untuk menjawab permasalahan ini, dilakukan penelitian dengan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian pustaka. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik dokumenter. Analisis data yang digunakan adalah analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan karakter peduli
sosial menurut Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam kitab Makārim al-Akhlāq
adalah: tidak menyakiti orang lain, membantu orang lain, dan tersenyum kepada
orang lain. Sedangkan relevansi konsep pendidikan karakter peduli sosial menurut
Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam kitab Makārim al-Akhlāq pada
kompetensi sikap sosial pada kurikulum 2013 adalah: sikap kasih sayang dan peduli
sesama, sikap kerja sama, gotong royong, dan tolong menolong, sikap hormat,
patuh, dan sopan santun, sikap pemaaf, berdamai dan mawas diri, sikap saling
menasehati, dan sikap rela berkorban. Proses pelaksanaan pendidikan karakter
dilakukan dalam bentuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup
Tidak tersedia versi lain