Text
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Blended Learning di SMP Negeri 2 Saronggi Kabupaten Sumenep
Katakunci: pendidikan agama Islam, blended learning
Revolusi digital sudah melahirkan paradigma baru pendidikan yang
berorientasi pada gaya pendidikan, program pendidikan dan pelayanan pendidikan
yang baru karena adanya kebutuhan serta disokong oleh ketersediaan teknologi.
Pendidikan agama Islam perlu mengedepankan langkah-langkah strategis untuk
melihat peluang dan juga kesempatan yang ditawarkan di era digital agar tetap up
to date, tidak ketinggalan zaman dan dapat menarik minat siswa untuk minat
belajar. Kehadiran blended learning membuat siswa agar dapat bersaing dan
mengatasi tantangan pendidikan Islam abad ini. Berdasarkan hal tersebut, maka ada
3 permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: (1)
bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis blended
learning, (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam berbasis blended learning dan (3) apa saja dampak positif
pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis blended learning.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
ini berlokasi di SMP Negeri 2 Saronggi yang terletak di Desa Kebundadap
Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep dengan posisi peneliti sebagai
instrument dan pengumpul data dari beberapa sumber. Pengumpulan data diperoleh
dengan metode observasi nonpartisipan, wawancara semi terstruktur dan
dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data melalui reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan
agama Islam berbasis blended learning di SMP Negeri 2 Saronggi terlebih dahulu
memperhatikan persiapan apa saja yang dibutuhkan dan perlu dilakukan yaitu
perangkat pembelajaran berupa Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan
RPP. Pembelajaran berbasis blended learning dilaksanakan dengan 2 model, yaitu
offline dan online. Pada model offline, kegiatan belajar mengajar pendidikan agama
Islam dilakukan dengan cara mengkombinasikan pembelajaran secara tatap muka
dengan berbagai macam media pembelajaran offline. Sedangkan pada model online,
guru melakukan tatap muka langsung dengan aplikasi penunjang yang terhubung
dengan jaringan internet. Pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang sudah dibuat guru sebelumnya. Faktor pendukung
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis blended learning adalah
program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru dan sarana
prasarana yang memadai, sedangkan faktor penghambatnya adalah keterbatasan
ekonomi orangtua siswa. Dampak positif penerapan pembelajaran pendidikan
agama Islam berbasis blended learning ialah pembelajaran lebih efektif, efisien dan
menarik, metode pembelajaran menjadi lebih variatif, meningkatkan motivasi
belajar siswa, pembelajaran yang berpusat pada siswa, pembelajaran berlangsung
kapanpun dan dimanapun.
Tidak tersedia versi lain