Text
Implementasi Pembelajaran Daring dalam Membentuk Minat Belajar Siswa IPS di SMPN 1 Pragaan,
Kata kunci: Pembelajaran Daring, Minat Belajar Siswa, Ilmu Pengetahuan
Sosial
Semenjak adanya pandemi COVID’19, pemerintah kemudian menerapkan
beberapa kebijakan untuk melakukan aktifitas di rumah, salah satunya yaitu
menerapkan kebijakan Pembelajaran Daring. Pembelajaran daring di sini
merupakan pembelajaran yang dilaksanakan melalui bantuan media teknologi,
seperti menggunakan aplikasi WA, Google Classroom, Goggle Meet dll sehingga
pembelajaran tetap berjalan meskipun tidak dilasanakan secara tatap muka.
Kebijakan tersebut berlaku untuk seluruh tingkat sekolah mulai dari SD, SMP,
SMA dan juga Perguruan Tinggi.
Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini,
yaitu: pertama, bagaimana implementasi pembelajaran daring dalam membentuk
minat belajar siswa IPS di SMPN 1 Pragaan: kedua, bagaimana kelebihan dan
kelemahan dalam pembelajaran daring pada siswa ips di SMPN 1 Pragaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber
data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan
informan yang terlibat adalah guru IPS dan peserta didik. Dan untuk pengecekan
keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan
pengamatan dan juga triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, implementasi
pembelajaran daring dalam menmbentuk minat belajar siswa IPS di SMPN 1
Pragaan terbentuk karena adanya upaya guru untuk terus menciptakan
pembelajaran yang aktif, beberapa upaya tersebut diantaranya menggunakan
aplikasi yang banyak diminati siswa seperti google classroom dan juga google
meet, memotivasi siswa melalui wa grup dan google meet dan juga saat PTM,
menggunakan metode penyampaian materi yang interaktif, membuat wa grup
khusus wali murid, bahkan juga melakukan Home Visit ke rumah siswa yang
dinyatakan kurang aktif. Kedua, kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
daring. Kelebihannya antara lain siswa bisa belajar sendiri, tidak bergantung pada
guru, siswa juga bisa lebih santai belajar di rumah dan juga bisa terlatih
menggunakan teknologi. Sedangkan kekurangannya antara lain bisa dilihat dari
segi Handphone dan jaringan dimana hal ini merupakan kelemahan tersediri bagi
siswa yang memiliki kendala seperti handphonenya rusak, minimnya paket data/
kuota, guru sulit untuk memantau kegiatan belajar siswa, bahkan bisa dilihat dari
segi pengetahuan siswa yang merasa tidak mengerti untuk belajar sendiri
dikarenakan pembelajaran daring merupakan hal yang baru bagi mereka.
Tidak tersedia versi lain