Text
Model Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran IPS di Tengah Pandemi Covid-19 Di SMPN 2 Pamekasan
Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Ilmu Pengetahuan Sosial, Covid-19
Dalam mencegah terjadinya penyebaran covid-19 di Indonesia,
Kemendikbud, Nadim Makarim mengharuskan untuk merubah sistem
pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka di sekolah kini
pembelajaran dilakukan secara daring (online). Selain itu, pembelajaran daring
tentunya menjadikan pengalaman baru bagi guru dan peserta didik dalam sistem
dan proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana penerapan model
pembelajaran daring pada mata pelajaran IPS ditengah pandemic Covid-19 di
SMPN 2 Pamekasan; kedua, apa saja kendala penerapan model pembelajaran
daring pada mata pelajaran IPS ditengah pandemic Covid-19 di SMPN 2
Pamekasan; ketiga, bagaimana cara mengatasi kendala penerapan model
pembelajaran daring pada mata pelajaran IPS ditengah pandemic Covid-19 di
SMPN 2 Pamekasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru pengajar IPS dan
peserta didik. Sedangkan pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini ialah menggunakan triangulasi sumber data, perpanjang keikut
sertaan, dan ketekunan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pembelajaran daring tetap dilakukan
di SMPN 2 Pamekasan dengan menggunakan beberapa aplikasi dalam
pelaksanaannya seperti WhatsApp Group, Google Sites dan Google Form. Selain
itu, sebelum melakukan pembelajaran daring, guru IPS di SMPN 2 Pamekasan
melakukan berbagai persiapan yang di antaranya menyusun RPP (Rencana
pelaksanaan Pembelajaran), bahan ajar seperti buku paket, buku LKS dan internet.
Kedua, pembelajaran daring di SMPN 2 Pamekasan memiliki berbagai kendala.
Kendala pembelajaran daring tersebut berupa sebagian peserta didik ada yang
tidak memiliki paket kouta internet dalam mengikuti pembelajaran daring, sinyal
yang tidak stabil (lemot) dan sebagian peserta didik ada yang tidak memiliki
handphone sendiri sehingga perlu meminjam kepada orangtuanya. Ketiga, dalam
mengatasi kendala pembelajaran daring, pihak sekolah dan guru memiliki cara
untuk mengatasinyaPihak sekolah memberikan bantuan berupa paket kouta
internet yang dikhususkan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang
mampu. Sedangkan guru IPS memberikan keringanan kepada peserta didik yang
mengalami sinyal yang tidak stabil (lemot) dengan cara menyuruh untuk
membuka akses atau link pembelajaran ketika jaringan sudah normal atau stabil.
Tidak tersedia versi lain