Text
Implementasi Metode Bermain Peran Terhadap Aspek Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini Kelompok B Di RA Adirasa Jumiang Desa Tanjung Kacamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Sikap Sopan Santun, Kegiatan Bermain Peran, Anak Usia Dini
Bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam
dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Depdikbud menunjukkan bahwa
bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan
untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah-laku dan nilai, dengan tujuan untuk
menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain.
Pembelajaran menggunakan metode ini akan membawa peserta didik untuk
belajar memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang
anggotanya adalah teman-temannya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini ada tiga beberapa masalah
yang dibahas peneliti Pertama, pengimplementasian metode bermain peran
terhadap aspek nilai agama Dan moral pada anak usia dini di RA Adirasa
Jumiang Desa Tanjung Kacamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Kedua
faktor pendukung dalam pengimplementasian Metode Bermain Peran Terhadap
Aspek Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini di RA Adirasa Jumiang
Desa Tanjung Kacamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Ketiga faktor
penghambat pengimplementasian Metode Bermain Peran Terhadap Aspek Nilai
Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini di RA Adirasa Jumiang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Informasinya adalah kepada kepala sekolah dan guru
kelas B. Analisis data dengan melakukan reduksi data, menyajikan data, dan
penarikan kesimpulan. untuk pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan
keikutsertaan dan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: pertama, pengimplementasian metode
bermain peran terhadap aspek nilai agama Dan moral pada anak usia dini di RA
Adirasa Jumiang Desa Tanjung Kacamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan,
yaitu: guru terlebih dahulu bercerita tentang memersiapkan naskah drama untuk di
bagikan kepada peserta didik dan ada juga yang membebaskan peserta didik
memilih naskah sendiri namun tetap harus pantauan dari guru. Selain
mempersiapkan naskah guru juga harus membagikan kelompok baik itu secara
acak maupun dari urutan dari absensi kelas. Dan pada saat pertunjukan
berlangsung guru juga harus memperhatikan alokasi waktu yang digunakan agar
pada saat pertunjukkan selesai bisa melakukan evaluasi dan juga memberikan
penjelasan yang yang lebih rinci lagi terkait materi yang di sampaikannya. Kedua,
Adapun faktor pendukung ialah antusias siswa, kreatifitas guru dan tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya ialah
memakan banyak waktu, kurangnya persiapan dari siswa, dan kurangnya rasa
percaya diri dalam diri siswa.
Tidak tersedia versi lain