Text
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz Dalam Mengembangkan Sikap Relegius Siswa di MTsN 3 Pamekasan
Kata Kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz, Sikap Relegius
Dalam sebuah pendidikan, siswa dituntut untuk belajar berbagai macam
mata pelajaran. Sehingga yang terjadi target untuk mengejar materi bahan ajar
menjadi salah satu keharusan. Kegiatan ekstrakurikuler memberikan peran yang
begitu besar terhadap perkembangan siswa, entah terhadap perkembangan dari segi
kognitif, afektif dan psikomotorik. Terlebih kegiatan ekstrakurikuler keagamaan,
yaitu ekstrakurikuler tahfidz. Kegiatan ekstrakurikuler tahfidz bukan hanya
membantu siswa untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya saja, akan
tetapi juga menjadi sarana bagi siswa untuk mengembangkan kecerdasan spiritual,
seperti dalam pengembangan sikap relegius siswa.
Ada tiga fokus yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu:
pertama apa saja kegiatan ekstrakurikuler tahfidz dalam mengembangkan sikap
relegius siswa, kedua bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz
dalam mengembangkan sikap relegius siswa, dan ketiga bagaimana implikasi
kegiatan ekstrakurikuler tahfidz dalam mengembangkan sikap relegius siswa di
MTsN 3 Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis fenomenologi. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Informannya adalah kepala madrasah MTsN 3 Pamekasan, pembina
ekstrakurikuler tahfidz dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tahfidz.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan atau keajegan dan pengamatan dan triangulasi. Tahapantahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data diantaranya reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, macam-macam kegiatan
ekstrakurikuler tahfidz yang telah diterapkan di MTsN 3 Pameksan diantaranya
yaitu: senyum sapa salam (3S), puasa sunnah hari kamis, menyetor hafalan, shalat
berjamaah, dan gemar shadaqah. Kedua, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
tahfidz dibantu oleh sebuah metode. Seperti metode keteladanan (uswatun
hasanah), pembiasaan, memberi perhatian, nasehat, hafalan, ceramah, bercerita,
tanya jawab dan reward and punishment. Metode tanya jawab, reward and
punisment adalah salah satu metode yang tidak disukai oleh siswa. Karena siswa
merasa tidak bisa mendapatkan kesempatan itu, setiap pertemuan kesempatan
metode tanya jawab, reward and punisment hanya bisa didapatkan oleh salah satu
siswa yang memang sering mendapatkannya. Waktu pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler tahfidz dilakukan pada sore hari, dimana ada 2 pertemuan dalam
setiap minggunya. Setiap pertemuan memiliki 4 jam tatap muka. Ketiga, implikasi
adanya kegiatan ekstrakurikuler tahfidz yang didapatkan oleh siswa yaitu berupa
sikap sopan santun, saling menghargai, serta kejujuran
Tidak tersedia versi lain