Text
Analisis Kesantunan Berbahasa Leech dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Al-Huda Pamekasan
Kata Kunci: Kesantunan Berbahasa Leech, Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kesantunan berbahasa merujuk nilai sopan, melibatkan pertuturan yang
elok, halus dan indah serta sikap yang memancarkan budi pekerti mulia. Seorang
penutur yang menggunakan prinsip kesantunan berbahasa akan menggunakan
bahasa yang halus dan sapaan yang menepati konteksnya. Kesantunan berbahasa
seseorang itu dapat dilihat dari segi tingkah laku si penutur dan penggunaan gaya
bahasa yang digunakan. Prinsip kesantunan berbahasa Leech ini memiliki beberapa
maksim, maksim-maksim tersebut yaitu maksim kebijaksanaan, maksim
penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim pemufakatan/kecocokan, dan
maksim simpati. Melihat bagaimana canggihnya teknologi pada masa sekarang ini,
maka kebanyakan seseorang tidak memperhatikan kesantunan dalam berbicara
kepada orang lain. sama halnya ketika dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia
percakapan antara guru dan siswa yang menjadi patokan. Pada hakikatnya
pembelajaran bahasa Indonesia adalah membelajarkan peserta didik tentang
kemahiran berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan tujuan dan
fungsinya.
Berdasarkan uraian tersebut maka ada 2 hal yang akan peneliti deskripsikan,
yaitu pertama, bagaimana pematuhan kesantunan berbahasa dalam pembelajarn
bahasa Indonesia siswa kelas X SMK Al-Huda Pamekasan. Kedua, Bagaimana
pelanggaran kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia
siswa kelas X SMK Al-Huda Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa SMK AlHuda Pamekasan. Sedangkan data dalam penelitian ini berupa tuturan antara guru
dengan siswa yang mengandung kesantunan berbahasa. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini, yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik rekam.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pematuhan prinsip
kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditemukan 26 tuturan
antara guru dengan siswa. Tuturan tersebut mematuhi maksim kebijaksanaan 10
tuturan, maksim penghargaan 3 tuturan, maksim pemufakatan/kecocokan 12
tuturan dan maksim kesimpatian 1 tuturan. Kedua, pelanggaran prinsip kesantunan
berbahasa dalam pembeajaran bahasa Indonesia ditemukan 4 tuturan antara guru
dengan siswa. Tuturan yang ditemukan pelanggaran pada maksim kebijaksanaan,
maksim kedermawanan, maksim kesederhanaan, dan maksim pemufakatan
Tidak tersedia versi lain