Text
Penerapan Konseling Kelompok dengan menggunakan teknik Reframing untuk meningkatkan Interaksi Sosial Siswa kelas VII di MTs Nahdliyatul Islamiyah Blumbungan Pamekasan
Kata Kunci : Konseling Kelompok, Teknik Reframing, Interaksi Sosial
Interaksi Sosial diartikan sebagai masalah yang dihadapi siswa berkaitan dengan
sekolah, dipersepsikan secara negatif, dan berdampak pada kesehatan fisik, psikis, dan
performansi belajarnya. Dari hasil observasi disekolah masalah Interaksi Sosial dialami oleh
siswa, ini merupakan masalah yang penting yang perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh
guru BK dan wali kelas, karena Interaksi Sosial pada siswa akan membawa dampak yang
negative terhadap hasil belajar nya. kasus tersebut juga di alami oleh siswa Di MTs Nahdliyatul
Islamiyah Blumbungan Pamekasan Kelas VII Karena banyak siswa yang merasa malu dan tidak
percaya diri dalam berinteraksi sosial. Peneliti telah mengobservasi langsung untuk memastikan
adanya permasalahan Interaksi Sosial di MTs Nadliyatul Islamiyah Blumbungan Pamekasan.
Maka dari itu diperlukan layanan berupa konseling kelompok menggunakan teknik Reframing.
Melalui teknik ini diharapkan siswa dilatih untuk bisa meningkatkan Interaksi Sosial.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat pembahasan yang menjadi fokus dalam
penelitian ini, yaitu bagaimana penerapan konseling kelompok menggunakan teknik Reframing
untuk meningkatkan Interaksi Sosial siswa kelas VII di MTs Nahdliyatul Islamiyah Blumbungan
Pamekasan.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif jenis Penelitian Tindakan
Bimbingan dan Konseling. Prosedur pengumpulan datanya yang digunakan adalah wawancara,
observasi, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajiyan data, dan kesimpulan verivikasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data di lakukan
melalui perpanjangan waktu, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat penurunan hasil rata-rata dari prapenelitian dengan hasil (60,4) siklus I (80,8) dan siklus II (89,8). Dengan peniw5 ngkatan
presentase siswa pada pra-penelitian dengan uraian sebagai berikut: terdapat 4 siswa (80%)
dengan kategori Rendah, 1 siswa (20%) dengan kategori Sedang. Siklus I terdapat 2 siswa (40%)
dengan kategori Sedang, 3 siswa (60%) dengan kategori Tinggi. Sedangkan pada siklus II
menjadi 1 siswa (20%) dengan kategori Sedang, dan 4 siswa (80%) dengan kategori Tinggi
Tidak tersedia versi lain