Text
Upaya Masyarakat Memasukkan Nilai-nilai Keislaman dalam Tradisi Rokat Tase’ di Desa Kaduara Barat Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci : Nilai-nilai Keislaman, Rokat Tase’
Indonesia mempunyai aneka ragam budaya yang masih mengakar di
kalangan masyarakat, dan sampai saat ini masih dileastarikan keberadaannya,
salah satunya yakni tradisi Rokat Tase’, Rokat Tase’ merupakan tradisi sedekah
laut yang biasa dilaksanakan oleh para nelayan yang kehidupannya bergantung
pada hasil laut. Sedekah laut ini dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada Allah
SWT. Atas keselamatan yang diberikan kepada para nelayan serta kelimpahan
rezeki yang diberikan kepada para nelayan yang profesinya sebagai nelayan.
Adapun tata cara dalam pelaksanaan Rokat Tase’ yakni harus ada sesajen yang
wadahnya disebut Bhitek, Bhitek bisa dikatakan sebagai wadah yang berbentuk
perahu kecil dan dinamakan sebagai Bhitek. Dalam sesajen tersebut berisi sumber
kehidupan manusia salah satunya yakni makanan, seperti beras, jagung, buahbuahan, bunga-bunga, lauk pauk, dan makanan pokok lainnya. Dan dalam
pelaksanaan Rokat Tase’ ini sebelum sesajen dilarungkan para nelayan serta
masyarakat yang ikut serta dalam pelaksanaan Rokat Tase’ berdoa bersama dan
dilanjutkan pelarungan Bhitek yang diiringi oleh kapal-kapal yang di hias. Adapun
nilai-nilai keislaman yang terkandung yakni rasa syukur, doa kepada Allah SWT.
Serta ukhwah Islamiyah
Penelitian menggunakan penelitian pendekatan kualitatif, yang
mendeskripsikan hasil dengan maksimal. Dan penelitian ini menggunakan tiga
metode penelitian, yakni metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti
mengumpulkan menggunakan tiga narasumber. Narasumber yang pertama, dari
petuah desa. Narasumber kedua, dari tokoh utama dalam pelaksanaan Rokat
Tase’, Narasumber ketiga, tokoh agama.
Dalam pelaksanaan Rokat Tase’ di Desa Kaduara Barat, Kecamatan
Laranngan, Kabupaten Pamekasan. dilaksanakan secara meriah semua masyarakat
ikut berpartisipasi memeriahkan acara tradisi Rokat Tase’, dalam pelaksanaannya
dilaksanakan setiap satu tahun satu kali dan pada pelaksanaannya dilaksanakan
dua hari dua malam yang diiringi dengan hiburan ludruk dan sinden, di hari
pertama pelaksanaan yakni dilaksanakan hiburan ludruk, dan dimalam harinya
dilaksanakan hiburan sinden, serta dihari kedua disiang hari dilaksanakanlah acara
inti yakni pelarungan Bhitek yang berisi sesajen yang sebelum dilarungkan semua
masyarakat membaca sholawat 21 kali, serta basmalah 7 kali, dan setelah itu
masyarakat berbondong-bondong mengiringi pelarungan Bhitek. Setelah sejauh 1
Mil baru Bhitek di tengkurapkan lalu dilarungkan. Dan dimalam harinya ditutup
dengan Arak-arakan. Akan tetapi hiburan ludruk dan sinden tidak selalu ada
disetiap tahunnya, disesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat pesisir
disetip tahunnya. Adapun nilai-nilai keislaman yang terkandung yakni, hubungan
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan Alam semestaKata Kunci : Nilai-nilai Keislaman, Rokat Tase’
Indonesia mempunyai aneka ragam budaya yang masih mengakar di
kalangan masyarakat, dan sampai saat ini masih dileastarikan keberadaannya,
salah satunya yakni tradisi Rokat Tase’, Rokat Tase’ merupakan tradisi sedekah
laut yang biasa dilaksanakan oleh para nelayan yang kehidupannya bergantung
pada hasil laut. Sedekah laut ini dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada Allah
SWT. Atas keselamatan yang diberikan kepada para nelayan serta kelimpahan
rezeki yang diberikan kepada para nelayan yang profesinya sebagai nelayan.
Adapun tata cara dalam pelaksanaan Rokat Tase’ yakni harus ada sesajen yang
wadahnya disebut Bhitek, Bhitek bisa dikatakan sebagai wadah yang berbentuk
perahu kecil dan dinamakan sebagai Bhitek. Dalam sesajen tersebut berisi sumber
kehidupan manusia salah satunya yakni makanan, seperti beras, jagung, buahbuahan, bunga-bunga, lauk pauk, dan makanan pokok lainnya. Dan dalam
pelaksanaan Rokat Tase’ ini sebelum sesajen dilarungkan para nelayan serta
masyarakat yang ikut serta dalam pelaksanaan Rokat Tase’ berdoa bersama dan
dilanjutkan pelarungan Bhitek yang diiringi oleh kapal-kapal yang di hias. Adapun
nilai-nilai keislaman yang terkandung yakni rasa syukur, doa kepada Allah SWT.
Serta ukhwah Islamiyah
Penelitian menggunakan penelitian pendekatan kualitatif, yang
mendeskripsikan hasil dengan maksimal. Dan penelitian ini menggunakan tiga
metode penelitian, yakni metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti
mengumpulkan menggunakan tiga narasumber. Narasumber yang pertama, dari
petuah desa. Narasumber kedua, dari tokoh utama dalam pelaksanaan Rokat
Tase’, Narasumber ketiga, tokoh agama.
Dalam pelaksanaan Rokat Tase’ di Desa Kaduara Barat, Kecamatan
Laranngan, Kabupaten Pamekasan. dilaksanakan secara meriah semua masyarakat
ikut berpartisipasi memeriahkan acara tradisi Rokat Tase’, dalam pelaksanaannya
dilaksanakan setiap satu tahun satu kali dan pada pelaksanaannya dilaksanakan
dua hari dua malam yang diiringi dengan hiburan ludruk dan sinden, di hari
pertama pelaksanaan yakni dilaksanakan hiburan ludruk, dan dimalam harinya
dilaksanakan hiburan sinden, serta dihari kedua disiang hari dilaksanakanlah acara
inti yakni pelarungan Bhitek yang berisi sesajen yang sebelum dilarungkan semua
masyarakat membaca sholawat 21 kali, serta basmalah 7 kali, dan setelah itu
masyarakat berbondong-bondong mengiringi pelarungan Bhitek. Setelah sejauh 1
Mil baru Bhitek di tengkurapkan lalu dilarungkan. Dan dimalam harinya ditutup
dengan Arak-arakan. Akan tetapi hiburan ludruk dan sinden tidak selalu ada
disetiap tahunnya, disesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat pesisir
disetip tahunnya. Adapun nilai-nilai keislaman yang terkandung yakni, hubungan
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan Alam semesta
Tidak tersedia versi lain