Text
Upaya Masyarakat Mempertahankan Nilai-Nilai Religius dalam Tradisi Rokat Bhuju’ di Desa Sokolelah Kadur Pamekasan
Kata Kunci: Nilai-Nilai Religius, Tradisi Rokat Bhuju’
Dalam pelaksanaan tradisi rokat yang identik dengan hal-hal mistik dan
kebanyakan orang beranggapan bahwa hal ini bertentangan dengan ajaran Islam
yang mana mayoritas penduduk Indonesia sebagai pemeluk agama Islam itu kurang
tepat. Karena akibat dari adanya internalisasi nilai-nilai Islam pada tradisi-tradisi
kejawen oleh para Walisongo yang membumi di semua wilayah nusantara, banyak
tradisi yang tetap dijaga dan dilestarikan namun mengandung nilai-nilai Islam
didalamnya.Sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Sokolelah yang
tetapmelaksanakan tradisi rokat bhuju’, yang mana masyarakat itu mempercayai
adanya roh-roh halus yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka sehingga
masyarakat melestarikan dan melaksanakan tradisi rokat bhuju’ hingga saat ini,
namun pelaksanaannya sesuai dengan nilai Islam.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu pertama mengapa masyarakat mempertahankan
tradisi rokat bhuju’ di Desa Sokolelah Kadur Pamekasan, kedua bagaimana
pelaksanaan tradisi rokat bhuju’ di Desa Sokolelah Kadur Pamekasan, dan ketiga
bagaimana upaya masyarakat mempertahankan nilai-nilai religius dalam tradisi
rokat bhuju’ di Desa Sokolelah Kadur Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologi. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Informasinya adalah tokoh agama Desa Sokolelah, juru kunci, dan
salah satu masyarakat Desa Sokolelah. Sedangkan pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, masyarakat mempertahankan
tradisi rokat bhuju’ tidak lain hanya untuk keselamatan mereka dan agar terhindar
dari bala serta untuk menjaga dan melestarikan tradisi para leluhur. Kedua,
pelaksanaan tradisi rokat bhuju’ pada hari Kamis malam Jumat Legi di bulan
Jumadil Akhir dan hanya pada hari itu saja. Tahapan pelaksanaannya yaitu
pembacaan surah Yasin dan tahlil, doa, dan setelah itu makan bersama-sama.
Ketiga, melaksanakan rokat bhuju’ dengan mempertahankan nilai-nilai Islam yang
terkandung dalam pelaksanaan tradisi rokat bhuju’ yang awal mulanya itu memang
dikemas dengan nilai Islam, melestarikan dan melaksanakan serta menghormati
kebiasaan-kebiasaan yang sudah leluhur wariskan yang mana hal ini terlihat pada
pelaksanaan rokat bhuju’ yang sampai saat ini tetap dilestarikan dan dilaksanakan,
berperan serta dalam pelaksanaan tradisi rokat bhuju’, dan masyarakat Desa
vi
Sokolelah berbagi sisa hasil rokat yang hal ini nilainya yaitu sikap nilai sosial
(kerukunan antar masyarakat, sikap toleran dan ukhwah Islamiyah)
Tidak tersedia versi lain