Text
Pendidikan Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Perspektif Philip K. Hitti
Kata Kunci : Pendidikan Islam, Dinasti Abbasiyah, Philip K. Hitti
Pedidikan Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan orang dewasa secara
sadar untuk mendidik dan membimbing sesoarang sesuai syari’at Islam, sehingga
terbentuklah kepribadian yang baik dan utama. Menurut pandangan Philip K. Hitti
pada masa kekhalifahan Harun Ar-Rasyid, Islam menglami kejayaan sehimgga
dikenal sebagai The Golden Age Of Islam. Pada saat itulah baik ilmu pengetahuan
dan pendidikan mulai berkembang sangat pesat. Jadi, peneliti tertarik melakukan
penelitian ini karena bertujuan agar dijadikan sebagai informasi bagi umat Islam
untuk mengetahui sejarah pendidikan Islam, sehingga dalam hal ini dapat
memotivasi diri kita untuk semangat belajar dan mampu mengantarkan Islam
mencapai puncak kejayaannya lagi, terkhusus dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana pandangan Philip K. Hitti
tentang lembaga pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah. Kedua,
bagaimana sistem pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah perspektif
Philip K. Hitti.
Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggukan
pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh melalui dokumentasi dengan data
primer yang berupa buku Story Of The Arabs yang ditulis oleh Philip K. Hitti dan
data sekundernya berupa buku-buku tentang sejarah pendidikan Islam, jurnal,
artikel, dan skripsi yang relevan dengan penelitian. Sedangkan pengecekan
keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keiksertaan, ketekunan
pengamatan, dan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, lembaga pendidikan Islam
pada masa Dinasti Abbasiyah perspektif Philip K. Hitti yakni, pendidikan didalam
keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama mulai sejak dini, Kuttab sebagai
sekolah dasar yang memanfaatkan masjid sebagai tempat belajar. Pendidikan
rendah di istana dimana anak-anak orang kaya pada saat itu memiliki guru privat
yang langsung datang ke rumah mereka atau istana dan Baitul Hikmah yang
merupakan lembaga pendidikan Islam pertama dalam tingkatan yang lebih tinggi,
masjid sebagai pusat pendidikan, toko buku dan perpustakaan merupakan agen
pendidikan dan berkembang sebagai tempat para ilmuan berdiskusi dan bertukar
pikiran, halaqoh, majelis Al-Adab, dan yang terkhir Madrasah Nizamiyah yang
merupakan madrasah yang didirikan oleh Nizam Al-Mulk wazir dari bani saljuk
yang mempopulerkan madrasah. Kedua, sistem pendidikan Islam pada masa
Dinasti Abbasiyah perspektif Philip K. Hitti yakni, kurikulum pendidikan Islam
yang berpusat pada Al-Qur’an sebagai bahan ajar peserta didik, sedangkan metode
yang dilakukan guna memberikan pemahaman tentang suatu pengetahuan yakni
metode membaca, menghafal, dan menulis
Tidak tersedia versi lain