Text
Penerapan Konseling Individu Dengan Teknik Kursi Kosong Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas X Ipa 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Pamekasan
Kata kunci: Konseling Individu, Teknik Kursi Kosong, Percaya Diri
Percaya diri merupakan point penting dalam kehidupan seseorang, tanpa
rasa percaya diri kita tidak mampu mengembangkan potensi dalam diri. Namun
tidak semua siswa memiliki tingkat kepercayaan diri karena rasa percaya diri yang
timbuldalamdiri siswa yang mampu menjadi penggerak dalam dirinya dalam
berinteraksi dengan orang lain.Dalam melakukan hubungan intraksi sosial sangat
penting bagi remaja untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri terutama pada
kelas X dikarenakan siswa mengalami masa transisi dari jenjang sekolah
menengah pertama kejenjang sekolah menengah atas, dimana pada masa itu siswa
memasuki dunia baru yang harus diketahui dengan diawali dengan penyesuaian
diri terhadap lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan konseling individu dengan Teknik kursi kosong untuk
meningkatkan percaya diri siswa
Rumusan masalah penelitian ini: Bagaimana penerapan konseling individu
dengan teknik kursi kosong untuk meningkatkan percaya diri siswa kelas X Ipa 1
Madrasah Aliyah Negeri 2 Pamekasan? Tujuan peneltian ini adalah untuk
mengetahui penerapan konseling individual dengan teknik kursi kosong untuk
meningkatkan percaya diri siswa kelas X Ipa 1 Madrasah Aliyah Negeri 2
Pamekasan.
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Bimbingan Dan
Konseling (PTBK). Penelitian ini diberikan secara langsung dengan memberikan
layanan konseling individu dengan Teknik kursi kosong terhadap siswa kelas X
Ipa 1 dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan konseling individu
dengan teknik kursi kosong dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas X
Ipa 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Pamekasan. Penelitian PTBK ini dimulai dari
tahap pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dan pada masing-masing siklus tediri atas 2
kali pertemuan. Pada pra siklus menunjukkan tingkat kepercayaan diri siswa
sangat rendah dengan nilai rata-rata 55% dan 58,3% . kemudian setelah diberikan
tindakan dalam pelaksanaan siklus 1 hasil nilai rata-rata 63,3% dan 66,6% dan
juga dalam pelaksanaan siklus 2 mengalami peningkatan dengan hasil nilai ratarata 86,6% dan 91,
Tidak tersedia versi lain