Text
Penerapan Metode Hukuman dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Santri di Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Pegantenan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Metode Hukuman, Disiplin Belajar Santri.
Dalam menerapkan disiplin harus ada jalur-jalur yang harus dilalui sebelum
sanksi diterapkan. Tindakan hukuman dilakukan jika nasihat tidak lagi diindahkan
dan terus melanggar aturan. Oleh karena itu, pengelola harus tegas memberikan
hukuman pada santri yang tidak mematuhi aturan di pesantren. Fokus penelitian
dalam penelitian ini, Pertama, Bagaimana penerapan hukuman dalam
meningkatakan kedisiplinan belajar santri di Pondok Pesantren Nurul Islam?,
Kedua, Bagaimanakah tingkat disiplin belajar santri di Pondok Pesantren Nurul
Islam?.Ketiga, Bagaimanakah pengaruh penerapan hukuman terhadap
kedisiplinan belajar santri di Pondok Pesantren Nurul Islam?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Pengumpulan data didapat oleh peneliti melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Adapun informan atau subjek dari penelitian ini adalah pengurus,
asatidz dan santri. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengecek kredibilitas
data yaitu perpanjangan kehadiran peneliti dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan hukuman dalam
meningkatkan kedisiplinan santri dapat dilakukan dengan cara: memanggil santri
yang kurang disiplin untuk diberi nasihat dan arahan hal ini karena sebagian orang
dapat menerima nasihat dan arahan; pura-pura kesal kepada santri yang kurang
disiplin dengan menunjukkan muka masam dan mengerutkan dahi sebagai
ungkapan kekesalan hati (ketidaksetujuan terhadap perilaku tersebut); membentak
santri; berpaling (marah) kepada santri yang melakukan kesalahan sehingga santri
tersebut menyadari kesalahannya; menghardik (memarahi) perbuatan santri yang
melanggar; memberikan hukuman berdiri atau sejenisnya sambil membaca Surah
Yasin dan surah At-Taubah; memberi hukuman penambahan tugas seperti
menyapu lingkungan pesantren; dan mengangkat tongkat atau benda lain yang
menujukkan kemarahan hanya untuk menakut-nakuti bukan dipukul
sesungguhnya. Kedua, Tingkat disiplin santri di Pondok Pesantren Nurul Islam
cukup tinggi terbukti dari sebanyak 919 santri tidak sampai 10% santri hanya ada
73 santri yang melanggar dalam satu tahun walaupun ada sebagian santri yang
kurang disiplin, tapi dapat diatasi dengan diberikan hukuman. Tingkat
kesdisiplinan tersebut dapat di lihat dari: Tingkat ketaatan santri terhadap
peraturan di dalam pesantren; tingkat kepatuhan santri terhadap peraturan di
dalam pesantren; tingkat kesetiaan santri terhadap pesantren; tingkat keteraturan
santri dalam berperilaku sebagai santri; tingkat ketertiban santri dalam memenuhi
tugasnya sebagai santri; tingkat komitmen santri terhadap segala konsekuensi
sebagai santri; dan tingkat konsistensi santri dalam berperilaku yang selaras
dengan peraturan. Ketiga, Pengaruh penerapan hukuman terhadap kedisiplinan
santri di Pondok Pesantren Nurul Islam adalah: sebagian banyak santri akan
menimbulkan efek jera dan tidak mengulangi kembali pelanggaraan tersebut;
sebagian kecil berefek negatif pada emosi santri, ada sebagian yang menimbulkan
sakit jasmani
Tidak tersedia versi lain