Text
Implementasi Metode Market Place Activity (MPA) Terhadap Penguasaan Materi PAI Jual Beli Kelas 10 Di Ma. Atsarus Salafiyah Sejati Camplong Samnpang
Kata kunci: implementasi metode Market Place Activity (MPA), terhadap
penguasaan materi PAI jual beli kelas 10
Latar belakang penelitian ini yakni tentang standar nasional pendidikan
yang digunakan olehbadan akreditasi nasional perguruan tinggi. Salah satu cara
mewujudkannya yakni strategi pembelajaran. Ini untuk menciptakan lingkungan
belajar efektif dan efesien, mengelola kelas, dan mencapai tujuan dari
pembelajaran. Adapun metode pembelajaran itu adalah metode market place
activity (MPA), yang mana metode ini mendorong siswa aktif dalam
pembelajaran dan mencari informasi ilmu. Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini, yaitu: (1) bagaimana implementasi metode market place activity
(MPA) terhadap penguasaan materi PAI jual beli kelas 10 di MA. Atsarus
Salafiyah sejati camplong sampang. (2) apa saja faktor penghambat dan
pendukung implementasi metode market place activity (MPA) dalam penguasaan
materi PAI jual beli kelas 10 di MA. Atsarus Salafiyah sejati camplong sampang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang berbentuk
deskriptif, sumber data yang diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Informan guru fiqih pendidikan agama islam, kepala sekolah dan
siswa. Analisis data yang digunakan adalah mereduksi data, mendisplay data,
kesimpulan dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data yang dilakukan,
perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan serta triangulasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) implementasi metode
market place activity (MPA) terhadap penguasaan materi PAI jual beli kelas 10 di
MA. Atsarus Salafiyah sejati camplong sampang tergolong kategori baik. Hal ini
banyaknya peserta didik senang diterapkannya metode ini. Berdasarkan nilai
harian, hasil prei test dan post test yang mana pengusaan materi peserta didik
sangat bagus. Metode ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan penguasaan
materi. Dan juga, menunjang semangatnya peserta didik dalam belajar. (2) faktor
penghambatnya ialah memerlukan keterampilan khusus, memerlukan waktu yang
banyak, memerlukan persiapan yang matang, keterbatasan sumber dan alat
pembelajaran, jika terlalu sering digunakan akan membosankan. Sedangakan
faktor pendukungnya ialah guru mudah menguasai kelas, materi atau isi lebih
cepat dipahamai dan dikuasai, dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas,
pembelajaran tidak membosankan, menarik perhatian siswa untuk lebih semangat
dalam pembelajaran
Tidak tersedia versi lain