Text
Implementasi Model Pembelajaraan Visual, Auditori, dan Kinestika (VAK) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMPI Nurul Hikmah Lombang Giliraja Giligenting Sumenep
Kata Kunci: Model Pembelajaran Vak, Pelajaran PAI
Pendidikan merupakan salah satu langkah dalam pengembangan sumber daya manusia, untuk menjadikan karakter dan pemikiran mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Vak pada pelajaran PAI kelas VIII di SMPI Nurul Hikmah.
Adapun fokus penelitian yang menjadi kajian utama penelitian ini, yaitu: 1). Implementasi Model Pembelajaraan Visual, auditori, dan kenistik (VAK) Dalam Meningkatakan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMPI Nurul Hikmah Lombang Giliraja Giligenting Sumenep. 2). Kelebihan dan kekuranganya yang di alami oleh guru saat menggunakan Model Pembelajaraan Visual, auditorI, dan kenistik (VAK). Penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif dengan pegumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi Kepala Sekolah, Guru PAI kelas VIII, sebagian guru dan juga siswa. Aanalisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, menyajikan data, verifikasi dan Pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan, uraian rinci dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Model Pembelajaran Visual, auditori, dan Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di sini cukup membuahkan hasil yang positif jika melihat beberapa hasil instrumen evaluasi yang dilakukan guru Pai dan pengamatan peneliti kurang lebih tiga bulan siswa tampak semangat mengikuti pelajaran, sebelumnya saat mata pelajaran PAI siswa terlihat kurang memerhatikan saat pelajaran berlangsung dengan di terapkannya Model Pembelajaran visual, auditori, dan kinestetik (VAK) ini sedikit demi sedikit kebiasaan siswa itu mulai meningkat dan terlihat lebih aktif. Mengenai kelemahan Model ini tidak semua siswa bisa memahami semua tiga gaya belajar tesebut dan disamping itu adanya siswa yang bisa menggunakan salah satu gaya belajar atau dua gaya belajar tesebut untuk mendukung terhadap keberprestasian siswa. Adapun kelebihan model ini adalah Pembelajaran akan lebih efektif karena mengkombinasikan ketiga gaya belajar dengan cara memanfaatkan memanfaatkan potensi yang telah dimiiki siswa dengan melatih dan mengembangkannya, dan Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukandan memahami suatu konsep melalui kegiatan fisik seperti demonstrasi, percobaan, observasi, dan diskusi aktif.
Tidak tersedia versi lain